Trump Lanjutkan Aktivitas Kampanye Pasca Upaya Pembunuhan
Donald Trump melanjutkan aktivitas kampanye beberapa hari setelah menghadapi upaya pembunuhan.
IDXChannel - Donald Trump melanjutkan aktivitas kampanye beberapa hari setelah menghadapi upaya pembunuhan. Eks presiden Amerika Serikat (AS) tersebut menyampaikan pesan persatuan untuk meredakan tensi politik.
Dilansir dari Reuters pada Senin (15/7/2024), Trump mengunjungi Kota Milwaukee untuk menghadiri Konvensi Partai Republik. Dia akan secara resmi diajukan sebagai calon presiden dalam acara tersebut.
“Saya ingin mencoba menyatukan negara kita,” kata Trump kepada jurnalis New York Post selama penerbangan ke Milwaukee.
“Tetapi saya tidak tahu apakah itu mungkin. Masyarakat sangat terpecah," katanya.
Pada Sabtu, Trump tertembak saat melakukan kegiatan kampanye di Kota Butler. Pelaku adalah pria berusia 20 tahun bernama Thomas Matthew Crooks.
Satu tembakan mengenai telinga kanan Trump, menyebabkan wajahnya berlumuran darah, namun dia tidak terluka parah.
Satu peserta kampanye terbunuh, sementara dua lainnya cidera. Pelaku tewas ditembak petugas keamanan yang menjaga Trump.
.
"Saya jarang memalingkan kepala dari kerumunan saat berpidato. Seandainya saya tidak melakukan hal tersebut saat itu, saya tidak akan ada di hadapan Anda saat ini," kata Trump kepada wartawan lainnya yang ikut dalam penerbangan tersebut.
Pada pemilihan presiden (pilpres) yang akan digelar pada 5 November mendatang, Trump akan kembali bertarung dengan Joe Biden, calon petahana dari Partai Demokrat yang mengalahkannya di pemilu sebelumnya.
Biden mengecam upaya pembunuhan terhadap Trump. Dia meminta semua pihak untuk meredakan tensi politik.
"Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini, untuk kekerasan apa pun. Titik. Tidak ada pengecualian," kata Biden dalam pernyataannya.
"Kami tidak bisa membiarkan kekerasan seperti ini menjadi hal yang normal. Retorika politik di negara ini sudah terlalu panas. Ini waktunya untuk menenangkan diri," katanya.
Biden dan Trump melakukan pembicaraan telepon tak lama setelah insiden penembakan, kata seorang pejabat Gedung Putih. (WHY)