News

Trump Minta Petugas Visa Tolak Pendatang yang Obesitas

Mei Sada 16/11/2025 06:19 WIB

Menurut Menteri Luar Negeri Marco Rubio, petugas konsuler di kedutaan dan konsulat AS diminta meninjau kondisi kesehatan pemohon visa secara lebih ketat

Trump Minta Petugas Visa Tolak Pendatang yang Obesitas (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Presiden AS Donald Trump kembali membuat kebijakan yang membuat dunia heran. 

Kali ini dia mendukung kebijakan imigrasi Amerika Serikat agar petugas visa menolak pendatang yang obesitas atau kegemukan.

Dilansir dari Daily Beast Minggu (16/11/2025), Menurut Menteri Luar Negeri Marco Rubio, petugas konsuler di kedutaan dan konsulat AS diminta meninjau kondisi kesehatan pemohon visa secara lebih ketat. 

Obesitas, diabetes, penyakit jantung, gangguan pernapasan, kanker, hingga masalah kesehatan mental termasuk bagian dari kriteria penolakan visa tersebut. 

Alasannya karena kebijakan ini merujuk pada aturan public charge. Artinya, pemohon yang diprediksi akan membutuhkan perawatan jangka panjang sangat mahal bisa menjadi "beban publik".

Trump menilai kebijakan tersebut adalah cara untuk melindungi pembayar pajak Amerika dan menegakkan aturan yang sudah lama, namun selama ini kurang ditegakkan secara ketat. 

Munculnya dukungan kebijakan ini seolah menjadi ironi, mengingat Trump sendiri pernah dikategorikan termasuk obesitas pada pemeriksaan kesehatannya pada tahun 2020 lalu berdasar Indeks Massa Tubuh (BMI) nya.

Selain masalah kesehatan, usia pemohon juga menjadi pertimbangan penolakan visa. Pemohon yang sudah melewati usia pensiun bisa ditolak jika diperkirakan menjadi beban di kemudian hari.  

Petugas visa juga diminta memperhitungkan jumlah tanggungan, misalnya anak atau orang tua dan apakah tanggungan tersebut memiliki kebutuhan khusus, yang bisa meningkatkan beban perawatan di kemudian hari. 

Langkah yang ditempuh Donald Trump ini dinilai tergolong sensitif. Dengan memasukkan kondisi medis umum seperti obesitas ke dalam kriteria penolakan visa, kebijakan ini dinilai bisa berdampak luas.

Bahkan, beberapa pihak menilai bahwa kebijakan ini bisa mendiskriminasi secara tidak adil terhadap mereka yang memiliki kondisi kesehatan. Padahal mereka mungkin memiliki asuransi atau kemampuan finansial untuk menanggung biaya sendiri. 

Apalagi obesitas merupakan masalah global. Bagi banyak orang, ini bukan hanya soal aturan imigrasi namun bagaimana negara memandang kesehatan sebagai faktor mobilitas dan hak pendatang. 

(kunthi fahmar sandy)

SHARE