News

Trump Sebut Tarif 100 Persen untuk China Tak Berlanjut

Kunthi Fahmar Sandy 18/10/2025 07:40 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan tarif 100 persen yang diusulkannya untuk barang-barang dari China tidak berlanjut.

Trump Sebut Tarif 100 Persen untuk China Tak Berlanjut (FOTO:Dok Laman Reuters)

IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan tarif 100 persen yang diusulkannya untuk barang-barang dari China tidak  berlanjut. Namun, pihaknya tetap menyalahkan Beijing atas kebuntuan terbaru dalam perundingan perdagangan yang dimulai dengan otoritas China yang memperketat kendali atas ekspor tanah jarang.

Ketika ditanya apakah tarif setinggi itu berkelanjutan dan apa dampaknya terhadap perekonomian, Trump menjawab, "Itu tidak berkelanjutan, tetapi itulah angkanya," katanya seperti dilansir dari laman Reuters Sabtu (18/2025)

Trump mengumumkan pungutan tambahan sebesar 100 persen terhadap ekspor China ke AS seminggu yang lalu, bersamaan dengan kontrol ekspor baru terhadap semua perangkat lunak penting paling lambat 1 November, sembilan hari sebelum keringanan tarif yang berlaku berakhir.

Tindakan perdagangan baru ini merupakan reaksi Trump terhadap China yang secara drastis memperluas kontrol ekspornya terhadap unsur tanah jarang. China mendominasi pasar unsur-unsur tersebut, yang penting bagi manufaktur teknologi.

Trump juga mengonfirmasi bahwa ia akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam dua minggu di Korea Selatan, di mana pertemuan itu sempat diragukan oleh presiden AS pekan lalu namun menyatakan kekagumannya kepada pemimpin China tersebut.

"Saya pikir kita akan baik-baik saja dengan Tiongkok, tetapi kita harus mencapai kesepakatan yang adil. Harus adil," kata Trump dalam acara "Mornings with Maria" di FBN.

Melembutnya nada bicara dan penegasan niatnya untuk bertemu dengan Xi membantu membendung sebagian kerugian awal Wall Street pada hari Jumat. Indeks-indeks saham utama AS, yang telah terguncang selama seminggu terakhir oleh penerapan kembali pungutan tajam Trump secara tiba-tiba terhadap impor China dan oleh kekhawatiran kredit di antara bank-bank regional, sedikit menguat pada awal perdagangan.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE