News

Trump Sepakat Kurangi Tarif Farmasi dan Semikonduktor untuk Uni Eropa

Kunthi Fahmar Sandy 22/08/2025 10:38 WIB

Trump mengatakan bahwa produk farmasi dan semikonduktor tidak tercakup dalam kesepakatan dagang AS dan Uni Eropa

Trump Sepakat Kurangi Tarif Farmasi dan Semikonduktor untuk Uni Eropa (FOTO:Dok Laman BBC)

IDXChannel - Presiden AS Donald Trump telah mundur dari penetapan tarif tinggi untuk produk farmasi dan semikonduktor yang diimpor dari Uni Eropa.

Bulan lalu, Trump mengatakan bahwa produk farmasi dan semikonduktor tidak tercakup dalam kesepakatan dagang AS dan Uni Eropa, yang artinya sektor-sektor tersebut dapat dikenakan tarif masing-masing sebesar 250 persen dan 100 persen.

Namun, menurut detail baru yang dirilis mengenai perjanjian AS-Uni Eropa pada hari Kamis, tarif untuk produk farmasi dan semikonduktor Uni Eropa akan dibatasi hingga 15 persen, sejalan dengan sebagian besar sektor lain dalam kesepakatan dagang tersebut.

Dilansir dari laman BBC Jumat (22/8/2025), namun Uni Eropa pertama-tama harus mengesahkan undang-undang yang mengurangi tarif ekspor AS menjadi nol agar tarif 27,5 persen untuk ekspor mobil dapat dikurangi menjadi 15 persen.

Dalam pernyataan bersama mengenai perjanjian tersebut, AS dan Uni Eropa mengatakan bahwa ini merupakan langkah pertama dalam sebuah proses yang dapat diperluas seiring perkembangan hubungan.

Kesepakatan perdagangan ini pertama kali diumumkan pada pertemuan antara Trump dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, di Skotlandia bulan lalu.

Mereka sepakat untuk mengurangi tarif pada sebagian besar ekspor Uni Eropa menjadi 15 persen, setengah dari tarif yang awalnya diancamkan oleh Trump, tetapi lebih tinggi dari tarif 10 persen yang ditetapkan oleh Inggris.

Saat itu, von der Leyen menggambarkannya sebagai perjanjian kerangka kerja dengan detail yang akan dibahas dalam beberapa minggu ke depan.

Namun, ancaman tarif yang lebih tinggi selanjutnya terhadap ekspor farmasi dan semikonduktor ke AS meningkatkan kekhawatiran bahwa produk-produk tersebut akan dikecualikan dari kesepakatan.

Pada bulan Juli, Trump mengancam akan menaikkan tarif farmasi menjadi 200 persen, tetapi saat berbicara di wartawan pada 5 Agustus Trump mengatakan tarif tersebut pada akhirnya dapat mencapai 250 persen.

"Kami ingin produk farmasi dibuat di negara kami," ujarnya.

Negara anggota Uni Eropa, Irlandia, merupakan eksportir farmasi utama ke AS, demikian pula negara-negara Eropa lainnya: Produsen Ozempic, Novo Nordisk, juga berbasis di Eropa dan berkantor pusat di Denmark.

Pada hari Kamis, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Harris, menyambut baik jaminan bahwa tarif 15 persen akan mencakup produk farmasi dan semikonduktor.

"Ini memberikan perlindungan penting bagi eksportir Irlandia yang bisa saja dikenakan tarif yang jauh lebih besar. Tujuan kami sekarang adalah untuk melihat pengecualian lain apa yang dapat diberikan di bidang-bidang yang diminati oleh eksportir Irlandia," tuturnya.

Berdasarkan perjanjian bersama, AS akan menerapkan tarif baru sebesar 15 persen untuk sebagian besar barang Eropa, termasuk ekspor semikonduktor dan kayu Eropa, mulai 1 September.

Sebagai imbalannya, Uni Eropa akan mengurangi tarif hingga nol untuk semua barang industri AS, termasuk produk pertanian seperti buah dan sayur segar, daging babi, daging bison, dan kacang pohon.

Gedung Putih baru akan mengurangi tarif 27,5 persen untuk ekspor kendaraan bermotor Eropa menjadi 15 persen setelah Eropa menghapus tarif ekspor AS. Hal ini sebuah langkah yang membutuhkan legislasi, menurut perjanjian tersebut.

Komisaris Perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic, dalam konferensi pers mengatakan bahwa kesepakatan tersebut menetapkan bahwa tarif 15 persen untuk mobil akan diterapkan secara retroaktif mulai tanggal 1 bulan dimulainya proses legislasi.

Sefcovic mengatakan bahwa Uni Eropa berniat kuat untuk memulai proses tersebut bulan ini, dan ia telah menerima jaminan dari AS bahwa tarif yang lebih rendah akan berlaku mulai 1 Agustus.

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan kesepakatan tersebut menawarkan prediktabilitas bagi bisnis dan konsumen blok tersebut, serta stabilitas dalam kemitraan perdagangan terbesar di dunia.

"Kesepakatan perdagangan Uni Eropa-AS ini menguntungkan warga negara & perusahaan kami, dan memperkuat hubungan transatlantik," ujarnya di X pada hari Kamis.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan kesepakatan tersebut menciptakan akses bersejarah ke pasar-pasar Eropa yang luas bagi para produsen Amerika.

"Agenda Perdagangan America First telah mengamankan mitra dagang terpenting yang menciptakan kemenangan besar bagi pekerja Amerika, industri AS, dan keamanan nasional kita," tulisnya di X.

"Tarif seharusnya menjadi salah satu kata favorit Amerika," ujar dia. Kesepakatan ini juga muncul setelah berbulan-bulan ancaman tarif dan negosiasi yang intens antara AS dan Uni Eropa, setelah Trump pertama kali mengumumkan pada bulan April bahwa ia akan mengenakan tarif sebesar 30 persen untuk semua ekspor Eropa.

Namun, terdapat kekecewaan di kedua belah pihak di Atlantik karena anggur dan minuman beralkohol tidak berhasil dibebaskan dari tarif.

Federasi eksportir anggur Prancis, FEVS, mengatakan hal itu akan menimbulkan kesulitan besar bagi sektor anggur dan minuman beralkohol.

Sefcovic mengatakan bahwa untuk anggur dan minuman beralkohol tidak berhasil. Di AS, Dewan Minuman Beralkohol Suling juga menyatakan kekecewaannya terhadap perjanjian tersebut.

Dewan tersebut menyatakan bahwa tanpa pengembalian permanen ke tarif nol-untuk-nol untuk minuman beralkohol, para penyuling AS tidak akan memiliki kepastian untuk merencanakan pertumbuhan di masa depan. Sementara tarif yang lebih tinggi untuk minuman beralkohol Uni Eropa akan semakin memperparah tantangan yang dihadapi restoran dan bar di AS.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE