Trump Serukan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Selama 30 Hari
Trump mengatakan dalam sebuah posting media sosial: Jika gencatan senjata tidak dihormati, AS dan mitranya akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut.
IDXChannel - Presiden AS Donald Trump pada Kamis (8/5/2025) menyerukan gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari antara Rusia dan Ukraina. Dia juga mengatakan kedua negara akan bertanggung jawab atas "kesucian dan kedamaian negosiasi ini."
Dikutip dari laman Channel News Asia Jumat (9/5/2025), Trump mengatakan dalam sebuah posting media sosial: Jika gencatan senjata tidak dihormati, AS dan mitranya akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut.
Trump menyebut bahwa ia ingin setiap gencatan senjata mengarah pada perdamaian abadi. "Semuanya dapat dilakukan dengan sangat cepat, dan saya akan siap sedia kapan saja jika layanan saya dibutuhkan," ujar Trump.
Ukraina telah menyatakan kesiapannya untuk menerima usulan AS agar memberlakukan gencatan senjata selama 30 hari. Sementara Rusia hanya mengusulkan gencatan senjata tiga hari bertepatan dengan peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia Kedua pada Kamis.
Menteri luar negeri Ukraina Andrii Sybiha mengatakan, Rusia telah berulang kali melanggar gencatan senjata beberapa jam setelah dimulai dan dia menyebutnya sebagai lelucon karena Moskow mengatakan Kyiv terus bertempur.
Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022. Bahkan negara itu telah mencaplok Krimea pada 2014.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, bahwa ia memberi tahu Presiden AS Donald Trump melalui panggilan telepon bahwa Kyiv siap untuk gencatan senjata 30 hari dengan Rusia. "Mulai menit ini," ujar dia. Presiden Ukraina juga menyebut Rusia harus menunjukkan kesiapannya untuk mengakhiri perang dan dimulai dengan gencatan senjata tanpa syarat.
(kunthi fahmar sandy)