News

Trump Siap Temui Kim Jong Un Tanpa Syarat

Wahyu Dwi Anggoro 01/10/2025 15:35 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump siap untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un tanpa prasyarat apa pun.

Trump Siap Temui Kim Jong Un Tanpa Syarat. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump siap untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un tanpa prasyarat apa pun.

Dilansir dari Yonhap pada Rabu (1/10/2025), hal tersebut disampaikan Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu muncul di tengah spekulasi pertemuan Trump dan Kim di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) mendatang, yang akan digelar di Korea Selatan (Korsel) pada 31 Oktober-1 November.

Baru-baru ini, Kim menyatakan keterbukaannya untuk melanjutkan perundingan dengan AS jika Washington membatalkan tuntutannya untuk denuklirisasi Korea Utara (Korut). 

"Presiden Trump dalam masa jabatan pertamanya telah mengadakan tiga pertemuan puncak bersejarah dengan pemimpin Korut Kim Jong Un yang menstabilkan Semenanjung Korea," kata Gedung Putih.

 "Kebijakan AS terhadap Korut tidak berubah. Presiden Trump tetap terbuka untuk berdialog dengan Kim Jong-un tanpa prasyarat apa pun," ujarnya.

Ini menandai pertama kalinya pemerintahan Trump secara terbuka menyatakan mereka tidak memiliki prasyarat apa pun untuk dimulainya kembali dialog antara Trump dan Kim.

Trump telah berulang kali menyatakan keterbukaannya untuk melanjutkan diplomasi dengan Kim yang tampaknya bertujuan untuk mencapai kesepakatan damai, di tengah spekulasi bahwa ia berharap untuk mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian.

Kim juga telah mengisyaratkan kesediaannya untuk kembali berdialog dengan Trump, dengan menyatakan bahwa ia secara pribadi memiliki ingatan yang baik tentang presiden Amerika tersebut.

Selama masa jabatan pertamanya, diplomasi pribadi Trump dengan pemimpin Korut itu menghasilkan tiga pertemuan langsung di antara mereka -- di Singapura pada Juni 2018, di Hanoi pada Februari 2019 dan di Panmunjom pada Juni 2019. (Wahyu Dwi Anggoro)

>
SHARE