Trump Tiba di Inggris untuk Kunjungan Kenegaraan Kedua
Presiden AS mendarat di Bandara Stansted London pada Selasa malam
IDXChannel - Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di Britania Raya untuk kunjungan kenegaraan keduanya dan menyebutnya sebagai kehormatan besar untuk dijamu oleh Raja Charles III di Kastil Windsor.
Dilansir dari laman Al Jazeera Rabu (17/9/2025), Presiden AS mendarat di Bandara Stansted London pada Selasa malam, di mana Menteri Luar Negeri Inggris yang baru, Yvette Cooper, termasuk di antara mereka yang menyambutnya saat ia turun dari Air Force One.
Trump, didampingi Ibu Negara Melania Trump, diperkirakan menginap semalam di Winfield House, kediaman resmi duta besar AS di Regent's Park, sebelum melanjutkan perjalanan ke Kastil Windsor pada hari Rabu untuk penyambutan seremonial dan jamuan makan kenegaraan.
Ribuan orang diperkirakan berunjuk rasa selama kunjungannya, meskipun ia tidak memiliki rencana untuk tampil di depan publik.
Berbicara kepada wartawan sebelum mendarat, Trump mengatakan: "Hubungan saya dengan Inggris sangat baik dan juga dengan Charles, seperti yang Anda ketahui, yang sekarang menjadi Raja adalah teman saya. Ini pertama kalinya seseorang mendapatkan penghargaan ini dua kali. Jadi, ini merupakan kehormatan yang luar biasa," kata dia.
Kunjungan ini dilakukan di saat Inggris dan AS bersiap untuk menandatangani perjanjian teknologi penting yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara sektor teknologi bernilai triliunan dolar kedua negara.
Trump diperkirakan bergabung dengan delegasi eksekutif AS, termasuk CEO Nvidia Jensen Huang dan Sam Altman dari OpenAI, lapor Reuters.
Sementara itu, Sky News melaporkan bahwa BlackRock berencana berinvestasi USD700 juta di pusat data Inggris sebagai bagian dari serangkaian pengumuman terkait kunjungan kenegaraan tersebut.
Inggris adalah negara pertama yang menandatangani perjanjian perdagangan bilateral dengan pemerintahan Trump pada bulan Mei. Berdasarkan perjanjian tersebut, Washington berjanji untuk mengurangi tarif aluminium dan baja dari 25 persen menjadi nol, meskipun perubahan tersebut belum berlaku.
(Kunthi fahmar sandy)