News

Usai Bentrokan, 20 Ribu Karyawan Tinggalkan Pabrik iPhone di China 

Dian Kusumo 25/11/2022 12:51 WIB

Lebih dari 20 ribu karyawan yang rata-rata karyawan baru meninggalkan pabrik pemasok Apple Foxconn di Zhengzhou di China.

Usai Bentrokan, 20 Ribu Karyawan Tinggalkan Pabrik iPhone di China. (Foto : MNC Media)

IDXChannel - Lebih dari 20 ribu karyawan yang rata-rata karyawan baru meninggalkan pabrik pemasok Apple Foxconn di Zhengzhou di China.

Dilansir melalui Reuters, seorang sumber mengatakan kepergian itu akan mempersulit target perusahaan sebelumnya untuk melanjutkan produksi penuh pada akhir November, menyusul kerusuhan pekerja yang mengguncang produksi di pabrik iPhone terbesar di dunia.

Kepergian pekerja itu terjadi setelah perusahaan Taiwan itu menawarkan pada hari Kamis 10.000 yuan (USD1.396) kepada karyawan yang ingin mengundurkan diri dan meninggalkan pabrik yang dilanda kekacauan.

Mereka telah meminta maaf karena melakukan "kesalahan teknis" terkait gaji ketika merekrut rekrutan baru, yang menurut para pekerja merupakan faktor yang menyebabkan protes yang melibatkan bentrokan dengan personel keamanan.

Video yang diposting di media sosial China pada hari Jumat menunjukkan kerumunan dan antrean panjang pekerja yang sarat bagasi mengantri untuk bus. "Sudah waktunya untuk pergi,". 

Kerusuhan buruh di pabrik Zhengzhou yang dimulai pada hari Rabu menandai adegan langka perbedaan pendapat terbuka di China yang menurut para pekerja dipicu oleh klaim gaji yang terlambat dan frustrasi atas pembatasan COVID-19 yang parah.

Sumber Foxconn kedua yang akrab dengan masalah ini mengatakan beberapa karyawan baru telah meninggalkan kampus tetapi tidak merinci berapa banyak. Orang tersebut mengatakan keberangkatan tidak berdampak pada produksi saat ini, karena staf baru masih perlu mengikuti kursus pelatihan sebelum bekerja secara online.

Foxconn meluncurkan dorongan perekrutan awal bulan ini menjanjikan bonus dan gaji yang lebih tinggi setelah harus memberlakukan langkah-langkah untuk mengekang penyebaran COVID-19 pada Oktober. Trotoar memaksa perusahaan untuk mengisolasi banyak karyawan dan kondisi pabrik mendorong beberapa orang untuk melarikan diri

(DKH)

SHARE