Varian XBB Dorong Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia, Ini Penjelasannya
Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak hingga capai 3.000 kasus per hari.
IDXChannel - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak hingga capai 3.000 kasus per hari. Hal ini berbarengan dengan temuan, kasus XBB yang baru muncul.
Lantas apakah varian XBB sebabkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia?
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Nasional, Prof Wiku Adisasmito menerangkan bahwa belum bisa dipastikan, kalau XBB jadi penyebab kenaikan kasus Covid-19.
"Per tanggal 6 Oktober Kemenkes sudah mengidentifikasi 4 kasus varian XBB. Saat ini belum bisa dipastikan varian XBB menyebabkan kenaikan kasus," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Nasional, Prof Wiku Adisasmito dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan Kasus Covid-19 di Indonesia secara online, Kamis(27/10/2022).
Hal senada juga dikatakan oleh Kementerian Kesehatan, varian XBB memang sebabkan kenaikan kasus di beberapa negara seperti Singapura. Namun untuk di Indonesia, masih melihat perkembangan kedepannya.
Sementara untuk kasus varian XBB di Indonesia sudah dipastikan sembuh semua. Di mana keempatnya, tidak dirawat di Rumah Sakit, hanya melakukan isolasi mandiri (isoman).
"Teorinya memang begitu apabila terjadi lonjakan kasus itu biasanya dikaitkan dengan sub varian baru (XBB). Nah kenaikannya baru hari ini, ya dan hari ini tentu saja kita akan lihat dalam satu sampai dua hari kedepan," ujar Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril dalam konferensi pers Update Covid-19 di Indonesia secara online, Rabu (26/10/2022)
"Dari hari Selasa kemarin ada 3 kasus adalah transmisi lokal, gejalanya ringan batuk dan pilek dan saat ini ada 4 kasus konfirmasi saat ini," kata Syahril
Sementara hasil tracing dari keempat kasus XBB, juga diungkapkan Syahril hasilnya negatif. Dengan rincian dua kasus merupakan transmisi lokal dan dua kasusnya lagi adalah transmisi luar negeri, dimana mereka dari Singapura.
“Tapi semua pasien sudah sembuh dan mereka hanya melakukan isolasi mandiri, tidak dirawat di rumah sakit. Dengan pasien konfirmasi XBB ini, terdapat 2 pasien transmisi luar negeri dari Singapura dan 2 pasien transmisi lokal,” jelas dr. Syahril.
(DES)