Vatikan Mulai Pemilihan Paus Baru, Ini Deretan Calon Kuat
Vatikan memulai pemilihan pengganti Paus Fransiskus pada Rabu (7/5/2025). Pemungutan suara dapat berlangsung selama berhari-hari.
IDXChannel - Vatikan memulai pemilihan pengganti Paus Fransiskus pada Rabu (7/5/2025). Pemungutan suara dapat berlangsung selama berhari-hari.
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun bulan lalu. Pemilihan pemimpin Gereja Katolik disebut dengan nama konklaf.
Dilansir dari The Guardian, konklaf kali ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah. Sebanyak 133 kardinal memiliki hak pilih.
Para kardinal bertemu untuk terakhir kalinya pada Selasa pagi sebelum pindah ke Casa Santa Maria, di mana mereka akan diminta untuk menyerahkan telepon genggam mereka dan tetap terisolasi dari dunia luar sampai paus baru dipilih, hanya keluar untuk naik bus antara wisma tamu dan Kapel Sistina.
Para kardinal bersumpah untuk menjaga kerahasiaan, seperti halnya semua staf Vatikan yang membantu mereka, dari juru masak dan petugas kebersihan hingga pengemudi dan petugas medis.
Ada dua putaran pemungutan suara setiap hari, satu di pagi hari dan satu di sore hari. Asap keluar dari cerobong asap yang dipasang di atas Kapel Sistina di akhir setiap sesi pemungutan suara – jika berwarna hitam, berarti pemungutan suara tidak menghasilkan keputusan, jika berwarna putih, berarti paus baru telah dipilih.
Jika pemilihan berlarut-larut, para kardinal akan mengambil cuti sehari untuk refleksi setelah tiga hari penuh pemungutan suara.
Spekulasi tentang siapa yang akan menggantikan Paus Fransiskus marak bahkan sebelum kematiannya. Sejumlah kardinal yang dianggap sebagai kandidat kuat antara lain Robert Prevost dari Amerika Serikat (AS), Pietro Parolin dari Italia, dan Luis Antonio Tagle dari Filipina. Ketiganya disebut berpandangan moderat.
Di kubu konservatif, ada Peter Erdo dari Hongaria dan Robert Sarah dari Guinea.
Namun, kardinal yang digadang sebagai calon kuat kerap tidak terpilih. Contoh utama dari hal itu adalah Jorge Mario Bergoglio, yang pada 2013 tidak dianggap sebagai pesaing tetapi pada akhir konklaf menjadi Paus Fransiskus. (Wahyu Dwi Anggoro)