News

Wabah Pneumonia Landa China, Bagaimana dengan Indonesia?

Chindy Aprilia 26/11/2023 23:28 WIB

Kasus pneumonia yang terjadi di China saat ini menjadi perhatian publik.

Wabah Pneumonia Landa China, Bagaimana dengan Indonesia? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Kasus pneumonia yang terjadi di China saat ini menjadi perhatian publik. Hal itu lantaran semakin hari kasus pneumonia yang terjadi terus meningkat sehingga membuat petugas kewalahan.

Tidak hanya itu, dengan menimbulkan gejala seperti demam, dan bintil pada paru-paru menjadikan penyakit itu dikabarkan tidak terdiagnosis, karena pada penderita juga tidak mengalami batuk dan tidak bergejala.

Lantas bagaimana dengan Indonesia? Apakah hal itu juga bisa terjadi?

Menurut Dokter Spesialis Paru, dr Erlina Burhan menjelaskan saat ini WHO telah melaporkan dari China bahwa tidak ditemukan patogen baru. Untuk itu, warga di Indonesia tidak perlu panik dengan kejadian ini.

“Jadi kita cukup tahu, tidak usah panik, tetap harus waspada,” kata dr Erlina, dikutip dalam akun X miliknya @erlinaburhan, Minggu (26/11/2023).

Selain itu, dengan menggiatkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dengan teratur, konsumsi makanan sehatm olahraga teratur, tidak merokok, buang sampah pada tempatnya, melakukan pemberantasan jentik nyamuk, serta menjaga kebersihan lingkungan, maka itu sudah cukup membuktikan kalau seseorang bisa melakukan tindakan pencegahan dengan baik.

Lebih lanjut, untuk menurunkan risiko penyakit pernapasan, WHO juga memberikan rekomendasi ke penduduk China agar bisa menurunkan penyakit pneumonia yang terjadi berupa melakukan vaksinasi, jaga jarak dengan orang yang sakit, tidak melakukan berpergian ketika sakit, melakukan konsultasi dokter jika membutuhkan perawatan, menggunakan masker, mempunyai ventilasi udara yang baik, dan melakukan cuci tangan yang rutin.

Meskipun hal itu dipastikan belum dapat terjadi di negara lainnya. Namun dr Elina mengatakan akan lebih baik jika negara itu mempunyai persiapan terkait pandemi di masa depan dengan melakukan beberapa cara.

“Merekrut, melatih, dan memprioritaskan petugas kesehatan, membuat sistem pengawasan, membangun pelayanan kesehatan melalui komunitas, menambah vaksin Covid-19 dalam paket rutin imunisasi, serta perkuat logistik dan pengadaan,” ucap dr Erlina.

Oleh karena itu, sangat dipahami kalau masyarakat mengalami kepanikan karena mencengkamnya Covid-19 masih tercetak jelas pada ingatan. Akan tetapi, dr Erlina kembali mengingatkan tidak perlu panik, karena yang terpenting tetap menjaga kesehatan dengan baik dan menerapkan PHBS. (WHY)

SHARE