News

Wapres: Masalah Krisis Iklim Harus Diselesaikan dengan Konsistensi Inovasi

Binti Mufarida 05/07/2024 17:05 WIB

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengajak untuk menyelesaikan masalah krisis iklim melalui terobosan dan konsistensi inovasi.

Wapres: Masalah Krisis Iklim Harus Diselesaikan dengan Konsistensi Inovasi. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengajak untuk menyelesaikan masalah krisis iklim melalui terobosan dan konsistensi inovasi pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Diketahui, Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini berfokus pada isu pentingnya pemulihan lingkungan untuk mengatasi degradasi lahan, membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem, sekaligus menurunkan kemiskinan dengan meningkatkan mata pencaharian masyarakat.

“Di Indonesia, tema ini dipertajam dengan fokus pada penyelesaian krisis iklim dengan inovasi dan prinsip keadilan. Tema ini menjadi pengingat sekaligus ajakan untuk menyelesaikan akar masalah krisis iklim melalui terobosan dan inovasi konsisten oleh seluruh pemangku kepentingan, dengan tetap mengedepankan prinsip inklusivitas, keadilan dalam satu generasi, dan keadilan antargenerasi,” ujar Wapres dalam sambutannya pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, di Arboretum Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Lebih lanjut, Wapres mengatakan, perjuangan mengatasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan sepenuhnya ditujukan untuk melindungi dan mempersiapkan pemenuhan kebutuhan generasi saat ini dan generasi-generasi yang akan datang, dengan tetap memperhatikan keberlanjutan pelestarian sumber daya alam.

“Saya mengapresiasi usaha Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mitra pembangunan, tokoh masyarakat, dunia usaha, media, aktivis, dan akademisi yang telah aktif memperjuangkan upaya-upaya mengatasi perubahan iklim,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga menyampaikan beberapa pesan yang menjadi perhatian bersama dalam penyelesaian krisis iklim. Pertama, dorong riset dan pengembangan teknologi inovatif untuk pemulihan lahan terdegradasi dan dampak perubahan iklim.

“Kembangkan teknologi energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidrolik untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang menyebabkan emisi gas rumah kaca. Bangun ekosistem transportasi yang ramah lingkungan seperti kendaraan listrik, kendaraan berbahan bakar hidrogen, maupun sistem transportasi massal yang dapat mengurangi emisi karbon,” kata Wapres.

Kedua, Wapres meminta agar dipastikan bahwa dampak perubahan iklim ditanggung secara adil dan merata, dengan mempertimbangkan tanggung jawab sejarah, tingkat kerentanan, dan kapasitas masing-masing pihak.

“Perlu adanya pendanaan khusus penanganan perubahan iklim dan transfer teknologi dari negara-negara penghasil emisi yang besar kepada negara-negara terdampak, sebagai bentuk tanggung jawab global. Kebijakan mitigasi dan adaptasi iklim harus memperhitungkan kebutuhan dan kerentanan kelompok yang terpinggirkan,” ujarnya.

Ketiga, Wapres ingin agar diperkuat tata kelola lahan dan hutan. Dia meminta untuk ditingkatkan pengawasan aktivitas yang dapat memperburuk degradasi lahan, serta meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan penegakan hukum dengan penerapan sanksi yang sesuai.

“Restorasi lahan harus menjadi bagian dari strategi nasional yang terintegrasi dalam berbagai kebijakan pembangunan,” katanya.

(YNA)

SHARE