News

Warga Gaza Terkejut saat Trump Menyambut Baik Tanggapan Hamas soal Rencana Perdamaian

Kunthi Fahmar Sandy 05/10/2025 08:21 WIB

Warga di Gaza terkejut setelah Presiden AS Donald Trump menyambut baik tanggapan Hamas terhadap rencana perdamaiannya untuk wilayah tersebut.

Warga Gaza Terkejut saat Trump Menyambut Baik Tanggapan Hamas soal Rencana Perdamaian (FOTO:Dok Laman BBC)

IDXChannel - Warga di Gaza terkejut setelah Presiden AS Donald Trump menyambut baik tanggapan Hamas terhadap rencana perdamaiannya untuk wilayah tersebut.

Dilansir dari BBC Minggu (5/10/2925), ratusan warga Palestina membanjiri akun media sosial dan aplikasi perpesanan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah perang telah berakhir? dan Apakah ini mimpi atau kenyataan?

Hamas menerima persyaratan Trump untuk pembebasan sandera Israel dan gagasan untuk menyerahkan pemerintahan Gaza kepada para teknokrat Palestina. Namun, mereka tidak memberikan tanggapan yang jelas terhadap banyak elemen lain dari proposal 20 poinnya.

Banyak warga Palestina mengatakan bahwa jawaban tersebut merupakan jawaban yang terencana dan mengembalikan keputusan kepada Israel.

Tak lama setelah dipublikasikan, Trump menulis di media sosial bahwa ia yakin Hamas siap untuk perdamaian dan meminta Israel untuk menghentikan pengeboman Gaza. Reaksi warga Palestina di wilayah tersebut beragam, mulai dari harapan hingga kecurigaan yang mendalam.

Beberapa khawatir Hamas telah terjebak, dan Israel akan merebut kembali sanderanya hanya untuk melanjutkan perang. Yang lain percaya bahwa sebuah peluang bersejarah telah terbuka untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama dua tahun.

"Saya menyarankan kesabaran," kata Ibrahim Fares kepada BBC. "Jangan terbawa oleh optimisme. Akan ada putaran perundingan mengenai detailnya. Iblis selalu ada dalam detailnya. Lihatlah Lebanon,  bahkan sekarang masih terdapat pengungsi dan serangan udara," ujar dia.

Mahmoud Daher mencatat di Facebook bahwa tanggapan Hamas tidak biasa karena lugasnya.

"Kali ini jawabannya adalah ya tanpa 'tetapi' yang biasa diucapkan segera setelahnya," kata dia.

"Ya untuk pembebasan tahanan dengan formula Trump, ya untuk mengakhiri perang dan penarikan pasukan, ya untuk menyerahkan kekuasaan kepada otoritas Palestina. Tetapi-tetapi itu baru muncul kemudian. Hamas bahkan mempermainkan ego Trump dengan memujinya," ujarnya.

Tetapi tidak semua orang yakin. Aktivis yang berbasis di Gaza dan kritikus Hamas kawakan, Khalil Abu Shammala, mengatakan keputusan itu demi kelangsungan hidup gerakan tersebut.

"Mereka akan menyebutnya kebijaksanaan atau mengutamakan rakyat. Namun kenyataannya, ini tentang Hamas yang tetap berkuasa. Saya bahkan ragu Hamas yang menulis pernyataan itu—itu terlalu cerdik," tuturnya.

Untuk saat ini, warga Palestina masih ragu-ragu sambil menunggu apakah kata-kata di atas kertas benar-benar cukup untuk mengakhiri perang.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE