Warga Geruduk Kantor Pemasaran PNR Bekasi Karena Banjir Tak Kunjung Surut
Ribuan konsumen yang sekaligus warga mendatangi kantor pemasaran Perumahan Puri Nirwana Residence (PNR), Bekasi, akibat banjir yang tak kunjung surut.
IDXChannel - Ribuan konsumen yang sekaligus warga mendatangi kantor pemasaran Perumahan Puri Nirwana Residence (PNR), Sukaraya, Karangbahagia, Bekasi, pada Senin (27/2) siang. Mereka meminta pihak pengembang menangani banjir yang diakibatkan tanggul Sungai Kalenrasmi yang jebol.
Akibat jebolnya tanggul Sungai Kalenrasmi, perumahan tersebut dilanda banjir sejak Jumat (23/2/2023). Dengan ketinggian air rata-rata 50-70 cm, hingga ribuan penduduk terdampak banjir terpaksa mengungsi dan sebagian masih bertahan di rumahnya.
Ditambah intensitas curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir, hingga pada Senin (27/2) masih menggenangi kompleks perumahan tersebut. Alhasil, aktivitas warga pun lumpuh total.
Dari persoalan itu, ribuan penghuni mendatangi kantor pemasaran Perumahan PNR dengan membawa rasa kecewa terhadap developer, dan menyampaikan keluhan dan aspirasinya, yang turut dihadiri Camat Karangbahagia, dan Kepala Desa Sukaraya.
"Kami mencoba silahturahmi kepada pihak developer Perumahan PNR. Supaya ke depannya seperti apa, artinya banjir ini bisa sterilisasi sehingga tidak terulang kembali untuk jangka panjang," kata Rahmat (43) salah satu konsumen saat di wawancara, Senin (27/2/2023).
Para warga yang melakukan aksi sempat timbul emosi yang memaksa masuk ke dalam kantor pemasaran yang di jaga keamanan. Hal itu, kata Rahmat, karena dari pihak pengembang perumahan tersebut, tidak konsisten dalam memantau dan menangani banjir terjadi dalam 10 tahun terakhir.
"Ini banjir yang paling terparah, artinya apa, berarti pihak pengembang tidak serius untuk menangani masalah ini. hari ini banjir hari yang ke empat kondisi warga sangat memperhatikan, banyak yang sakit sehingga susah untuk berobat karena akses susah untuk kita lalui," cetusnya.
Dia juga menegaskan, ke depannya kalau pihak PNR tidak ada kesepakatan untuk menangani banjir ini akan melakukan aksi demo lebih besar dan akan tutup dan segel kantor pemasaran. "Karena apa, untuk mencegah korban-korban lainnya yang nanti akan mengambil di perumahan PNR apa lagi untuk penghuni baru akan merasakan dampaknya," ujar Rahmat.
Secara terpisah, Camat Karangbahagia Karnadi mengatakan sudah empat hari warga yang menghuni perumahan tersebut mengalami dampak banjir sehingga masyarakat memberikan masukan dan aspirasinya kepada pihak PNR. Hal itu untuk mencari solusi agar setiap tahun ini tidak terjadi banjir.
"Tadi sudah disampaikan oleh perwakilan warga PNR yang dihadiri dari saya, pihak Kepala Desa, dan RT, RW setempat, ada beberapa point, yang pertama bertindak cepat terhadap yang kejadian di PNR tanggul jebol akibat tidak kuatnya luapan air sehingga banjir," ucap Karnadi kepada wartawan, Senin (27/2/2023).
Karnadi menyebut, hari ini pihak PNR sudah sanggup untuk mengatasinya untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir. Dalam hak itu pihak PNR akan memberikan solusi menyediakan sarana kendaraan untuk jalur evakuasi cepat.
"Kami dari kecamatan dan kepala desa akan mengundang pihak pengembang setelah selesai ini. Agar kita mencari solusi yang terbaik agar warga tidak mengalami banjir. Selanjutnya jika hari ini yang sangat urgen yang tidak bisa di selesaikan akan saya monitor dan akan saya laporkan kepada pimpinan kami bapak Bupati,"tegasnya.
Sementara, Project Manager Perumahan Puri Nirwana Residences (PNR) Lutfa mengatakan, Kalau untuk tuntutan warga ini dalam setahun kebelakangan ini, pihaknya sudah menyiapkan program penanggulangan banjir secara internal.
"Tapi kita juga kan tidak bisa menyalahkan alam, kita sudah berupaya untuk manajemen air cuma apa daya jumlah air yang masuk jadi banyak yang kita terima. Kalau untuk persoalan tanggul sesuai dengan kesepakatan warga untuk hari ini akan di tutup," kata Lutfa.
"intinya kita sangat welcome untuk warga dan penanganan banjir kedepannya,"tambahnya.
Adapun pihak PNR telah menyiapkan 4 pompa elektrik yang masing-masing bisa memompa 15 ribu kubik per menit yang sudah di aktifkan semuanya. Namun curah hujan yang sangat tinggi, terutama dari kiriman hingga banjir tak terhindar.
"Jadi upaya pengembang saat ini sesuai dengan tuntutan warga sudah disiapkan armada untuk akses mobilitas untuk evakuasi warga kita jemput mereka dari belakang ke depan kita sudah siapkan itu kemudian juga akan kita siapkan dapur umum yang terakhir penutupan tanggul," ujarnya.
(FRI)