Waspada, BPBD Sebut 10 Wilayah Jakarta Berpotensi Tanah Longsor pada Mei 2023
BPBD DKI Jakarta menyatakan ada potensi tanah longsor di ibu kota pada Mei 2023. Terutama adi wilayah Jaktim dan Jaksel.
IDXChannel - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan ada potensi tanah longsor di ibu kota pada Mei 2023. Terdapat dua kota yang akan terdampak di antaranya Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Berdasarkan keterangan dari akun resmi instagram @bpbddkijakarta, terdapat peta Jakarta yang didominasi warna hijau yang berarti ada potensi terjadi gerak tanah rendah. Sedangkan warna kuning artinya potensi gerak tanah menengah.
Adapula warna ungu yang artinya gerak tanah tinggi tidak terlihat di dalam foto itu.
Perkiraan terjadi longsor di wilayah provinsi Jakarta itu telah disusun menggunakan dua metode. Berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah, dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG," tulis keterangan akun @bpbddkijakarta dikutip, Kamis (4/5/2023).
Berdasar informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terdapat 10 wilayah di Provinsi Jakarta berada di zona menengah, Meliput Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
"Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan. Jakarta Timur, meliputi wilayah Kramat Jati, dan Pasar Rebo," tulisnya.
BPBD DKI menjelaskan pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
"Untuk itu, kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," jelasnya.
(FRI)