WHO: Orang Dewasa Sehat Cukup Terima Satu Dosis Vaksin Booster
WHO mengeluarkan kebijakan baru terkait vaksin booster Covid-19. Vaksin booster tidak lagi direkomendasikan untuk orang dewasa risiko sedang.
IDXChannel - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan kebijakan baru terkait vaksin booster Covid-19. Vaksin booster tidak lagi direkomendasikan untuk orang dewasa risiko sedang.
"Untuk orang-orang dengan risiko sedang, dalam hal ini salah satunya adalah orang dewasa sehat, mereka cukup menerima dosis utama dan satu dosis booster," kata pakar vaksin WHO yang dikutip dari laman Japan Times, Sabtu (1/4/2023).
"Tidak ada keharusan mendapatkan booster lanjutan (dosis keempat)," kata pakar vaksin WHO yang tergabung dalam Strategic Advisory Group o Experts on Immunization (SAGE) besutan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
Bahkan, kata WHO, SAGE mempertimbangkan hal tersebut karena tingkat kekebalan populasi sudah tinggi saat ini, baik itu lewat vaksinasi maupun infeksi secara alami.
Lantas, siapa yang dikategorikan kelompok orang berisiko berat yang masih disarankan menerima vaksin booster?
Menurut SAGE, mereka adalah orang dewasa yang berusia tua (lansia), orang dewasa muda dengan komorbid seperti diabetes, orang dengan kondisi imunokompromais seperti HIV, wanita hamil, dan petugas kesehatan garis depan.
Lalu, siapa kelompok risiko sedang?
Kelompok ini adalah mereka para orang dewasa sehat, di bawah usia 60 tahun, dan anak-anak, serta remaja dengan penyakit penyerta.
"Jadi, kami tegaskan bahwa untuk saat ini bagi kelompok berisiko sedang, dosis penguat (booster) tidak lagi direkomendasikan," kata ketua SAGE Hanna Nohynek.
"Vaksin ini aman dan efisien melawan penyakit serius dan kematian. Tapi, untuk kelompok risiko sedang, kalaupun mau tetap disuntik booster tambahan, manfaat yang didapat kecil sekali," tambahnya.
Sementara itu, saat ini WHO tengah mencari vaksin Covid-19 baru yang mencakup spektrum varian yang luas, memiliki daya tahan lebih lama, dan kinerjanya lebih baik terhadap infeksi dan penularan. Ini mengingat vaksin yang ada di dunia sekarang dinilai ketahanan di dalam tubuh terus menurun.
Lalu, WHO juga membuka peluang akan penggunaan vaksin Covid-19 semprot (nasal), jadi bukan lagi disuntik ke depannya. Vaksin jenis ini sudah dipakai di China, namun tim SAGE menilai apa yang dipakai di China belum cukup bukti untuk bisa dipergunakan secara masif di dunia.
(YNA)