Wisata Gunung Bromo Tutup Pada 27 hingga 28 Januari 2025
Wisata Gunung Bromo akan tutup kunjungan selama berlangsungnya Wulan Kapitu.
IDXChannel - Wisata Gunung Bromo akan tutup kunjungan selama berlangsungnya Wulan Kapitu.
Penutupan ini dilakukan sementara waktu darı kunjungan wisatawan dan kendaraan bermotor di Kaldera Tengger, kawasan Gunung Bromo.
Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan, penutupan kegiatan wisata ini berdasarkan surat pengumuman yang dibuat oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNTBS) Nomor PG.1/T.8/TU/KSA.5.1/B/01/2025 tentang Pembatasan Kunjungan Wisata Alam dan Kegiatan Masyarakat Pada Wulan Kapitu 2025.
Penutupan akses kawasan tersebut akan mulai diterapkan pada 27 Januari 2025 pukul 15.00 WIB hingga 28 Januari 2025 pukul 23.59 WIB.
"Penutupan dimulai pada 27 Januari 2025, pukul 15.00 WIB, hingga 28 Januari 2025 pukul 23.59 WIB. Penutupan akses kunjungan wisatawan dan kendaraan bermotor di Kaldera Tengger pada Wulan Kapitu, kecuali ada kedaruratan," kata Rudijanta, Selasa (7/1/2025).
Penutupan ini disebut Rudi, untuk menghormati adat dan budaya yang dipegang oleh masyarakat Tengger. Di mana masyarakat adat Tengger menjalankan ritual puasa mutih selama satu bulan penuh, dimana pada 27-28 Januari 2025 itu merupakan akhir darı Wulan Kapitu.
"Penutupan dilakukan untuk menghormati adat dan budaya Masyarakat Tengger yang menjalankan ritual puasa mutih selama satu bulan penuh," kata dia.
Dia melanjutkan, pembukaan kegiatan wisata di Gunung Bromo baru akan dilaksanakan pada 29 Januari 2025 pukul 01.00 WIB. Namun penutupan Wisata Gunung Bromo itu tidak terdampak pada penutupan Wisata Ranu Regulo, yang tetap buka.
"Ranu Regulo masih tetap buka, melalui akses pintu masuk darı Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan batas kendaraan sampai ke wilayah Jemplang," katanya.
Pembatasan kendaraan yang masuk juga diberlakukan darı arah Kabupaten Pasuruan, di mana nantinya kendaraan milik wisatawan hanya bisa masuk sampai Wonokitri.
"Yang dari arah Kabupaten Probolinggo itu sampai dengan pintu masuk Cemorolawang," kata dia.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berharap para wisatawan bisa mematuhi kebijakan yang telah diambil ini, sebagai bentuk menghormati adat dan kebudayaan dari masyarakat Tengger.
"Masyarakat, pengunjung, pelaku jasa wisata, dan pihak-pihak terkait untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab," kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)