News

Xi Jinping ingin Kembalikan Kejayaan China dalam Lima Tahun ke Depan

Febrina Ratna 17/10/2022 06:00 WIB

Presiden China, Xi Jinping, dalam pidatonya pada Minggu (16/10/2022) menjelaskan rencana lima tahun ke depan. Dia ingin negara tersebut kembali berjaya.

Xi Jinping ingin Kembalikan Kejayaan China dalam Lima Tahun ke Depan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden China, Xi Jinping dalam pidatonya pada Minggu (16/10/2022) menjelaskan rencana lima tahun ke depan. Dia ingin negara tersebut kembali berjaya.

Pemegang kekuasaan China tersebut menyerukan untuk menciptakan masyarakat yang makmur pada pertengahan abad ini. Dia juga berjanji akan mengembalikan China dalam peran bersejarahnya sebagai pemimpin politik, ekonomi dan budaya.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi selama satu jam 45 menit kepada sekitar 2.000 delegasi di Aula Besar Rakyat yang luas, ia berulang kali mengatakan “peremajaan bangsa China”.

“Lima tahun ke depan akan sangat penting,” ujar pemimpin Cina, Xin Jinping, dikutip dari laman AP News, Minggu (16/10/22).

Tak lupa, dia menjelaskan upaya pengembangan militer yang lebih cepat. Hal itu berkaitan dengan provokasi Amerika Serikat (AS) yang menyebabkan ketegangan terhadap Taiwan hingga memperketat kontrol Partai Komunis.

China, dengan anggaran militer terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, berusaha memperluas jangkauannya dengan mengembangkan rudal balistik, kapal induk, dan pos terdepan di luar negeri.

“Kami akan bekerja lebih cepat untuk memodernisasi teori, personel, dan senjata militer. Kami juga akan meningkatkan kemampuan strategis militer,” ucap, Xin Jinping.

Selama satu dekade berkuasa, pemerintah Xi telah mengejar kebijakan luar negeri yang semakin tegas sambil memperketat kontrol di dalam negeri atas informasi dan perbedaan pendapat.

Ia juga telah meningkatkan sensor media dan internet, meningkatkan pengawasan publik dan memperketat kontrol atas kehidupan pribadi melalui inisiatif "kredit sosial" yang melacak individu.

Sementara itu, Beijing berselisih dengan pemerintah Jepang, India, dan Asia Tenggara atas klaim yang saling bertentangan atas Laut China Selatan dan China Timur serta bagian dari Himalaya.

Pemerintah Xi juga menghadapi kritik atas penahanan massal dan pelanggaran lainnya terhadap sebagian besar kelompok etnis Muslim dan pemenjaraan kritikus pemerintah.

Xi Jinping juga menyampaikan bahwa akan terus berjuang untuk reunifikasi damai. Namun, ia tidak akan pernah berjanji untuk meninggalkan kekuatan militer. Dia bakal mengambil semua tindakan yang diperlukan terkait kekuasaan negaranya.

(FRI/ Penulis: Bayu Adi Rama)

SHARE