News

Yakinkan Teheran, Qatar Tak Akan Biarkan AS Gunakan Pangkalan untuk Serang Iran

Ahmad Islamy 24/06/2025 20:48 WIB

Qatar tidak akan mengizinkan Amerika Serikat (AS) menggunakan pangkalan militer di emirat itu untuk melawan Iran.

Bendera nasional Qatar (ilustrasi). (Foto: Arsip)

IDXChannelQatar tidak akan mengizinkan Amerika Serikat (AS) menggunakan pangkalan militer di emirat itu untuk melawan Iran. Pernyataan itu disampaikan Emir Qatar, Tamim bin Hamad al-Thani, dalam percakapan teleponnya dengan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, hari ini.

"Qatar akan dengan tegas menentang langkah apa pun yang mungkin diambil dari pangkalan ini (AS di Qatar) terhadap Iran yang bersahabat dan bersaudara," kata Kantor Kepresidenan Iran dalam sebuah pernyataan.

Pezeshkian pun pada gilirannya juga meyakinkan emir Qatar bahwa serangan Teheran terhadap pangkalan AS tidak berarti dimulainya konfrontasi dengan negara Arab tersebut. Presiden Iran itu juga menyatakan harapan untuk bisa menggelar pertemuan tingkat tinggi antarpemimpin kedua negara dalam waktu dekat.

"Iran juga berterima kasih kepada Qatar atas upayanya untuk menghentikan pertempuran dengan latar belakang gencatan senjata Iran-Israel," bunyi pernyataan itu lagi.

Ketegangan antara Israel dan Iran yang melibatkan AS memaksa sejumlah maskapai penerbangan membatalkan atau mengalihkan rute ke dan dari Timur Tengah. Bandara Internasional Hamad di Qatar, salah satu pusat penerbangan utama di kawasan itu, sempat ditutup sementara pada Senin (23/6/2025) sebelum kembali beroperasi.

>

Sementara Bandara Dubai di Uni Emirat Arab (UEA) juga menghentikan penerbangan untuk beberapa waktu akibat penundaan dan pembatalan yang diumumkan kepada penumpang. Konflik yang memuncak dalam beberapa hari terakhir memicu pembatalan puluhan penerbangan ke berbagai wilayah. 

Pada Senin, Qatar menutup sementara wilayah udaranya sebelum Iran melancarkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik AS sebagai balasan atas serangan AS terhadap fasilitas nuklirnya. Air India menyatakan akan menghentikan semua penerbangan ke Timur Tengah serta rute ke pantai timur Amerika Utara dan Eropa. Sementara Japan Airlines membatalkan jadwal dari Tokyo ke Doha.

BBC melansir, Kawasan Teluk, yang menjadi salah satu hub penerbangan tersibuk dunia dalam beberapa tahun terakhir, kini terdampak parah. Bandara Dubai dan Doha biasanya melayani hampir 400.000 pelaku perjalanan per hari. Itu belum ditambah 80.000 penumpang lain melalui Bandara Abu Dhabi. Bagi banyak traveler, bandara-bandara ini menjadi titik transit utama untuk penerbangan jarak jauh antara Eropa, Asia, dan Australia, sehingga gangguan ini berpotensi mengacaunya.

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE