News

Zelenskyy Sebut Negara Pecahan Soviet Jadi Target Invasi Putin Berikutnya

Dian Kusumo 18/02/2023 17:35 WIB

Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan jelas bahwa Ukraina tidak akan menjadi perhentian terakhir invasi Presiden Rusia Vladimir Putin.

Zelenskyy Sebut Negara Pecahan Soviet Jadi Target Invasi Putin Berikutnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan jelas bahwa Ukraina tidak akan menjadi perhentian terakhir invasi Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Menurutnya, negara pecahan Soviet lainnya menjadi target invasi berikutnya. Zelenskyy kembali menegaskan bahwa sangat penting bagi Barat untuk tidak menunda pengiriman senjata guna membantu Kiev mengusir pasukan Moskow. 

Berbicara di Konferensi Keamanan Munich melalui tautan video pada hari Jumat ketika Barat sedang menegosiasikan pasokan tank untuk Kiev, Zelenskyy mengatakan Kremlin sedang memikirkan cara untuk "mencekik" negara pecahan republik Soviet, Moldova, di sebelah barat Ukraina.

Jelas bahwa Ukraina tidak akan menjadi perhentian terakhirnya,” kata Zelenskyy.

“Dia akan terus melanjutkan gerakannya, termasuk semua negara lain yang pada suatu saat menjadi bagian dari blok Soviet," ujarnya, seperti dikutip The Guardian, Sabtu (18/2/2023). 

Moldova, yang terjepit di antara Ukraina dan Rumania, sering menjadi pusat perjuangan antara Moskow dan Barat. Ketegangan di Moldova telah meningkat secara berkala, terutama karena wilayah yang memisahkan diri yang didukung Kremlin di perbatasan timurnya di mana Rusia telah menempatkan sekitar 1.500 tentara. 

Pada Senin, Presiden Moldova Maia Sandu mengatakan Moskow sedang merencanakan untuk menggulingkan pemerintahannya dan memasang pemerintahan tidak sah. "Yang akan menempatkan negara kita pada pembuangan Rusia untuk menghentikan proses integrasi Eropa," katanya.

Dia menuduh Rusia mencoba menggunakan Moldova dalam perang melawan Ukraina. 

Zelenskyy mengatakan pekan lalu bahwa negaranya telah mencegat rencana dinas keamanan Rusia untuk menghancurkan Moldova, klaim yang kemudian dikonfirmasi oleh pejabat intelijen Moldova. 

Tidak ada reaksi langsung dari Moskow, tetapi Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bulan ini bahwa Barat sedang mempertimbangkan untuk mengubah Moldova menjadi "Ukraina yang lain". 

Pada hari Jumat, Zelenskyy juga mendesak Barat untuk mempertahankan pengiriman senjata yang cepat ke negaranya. “Penundaan selalu dan masih merupakan kesalahan,” kata Zelenskyy saat dia meminta sekutunya untuk “bergegas”. 

(DKH)

SHARE