5 Tradisi Unik Kurban dari Berbagai Negara, Ada yang Dipercantik Sebelum Disembelih!
Idul Adha merupakan hari raya umat Islam yang jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Islam.
IDXChannel - Idul Adha merupakan hari raya umat Islam yang jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Islam. Banyak umat Islam yang menyiapkan dana untuk berkurban.
Di Indonesia sendiri, pemotongan hewan kurban menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh orang dewasa maupun anak-anak. Setiap negara pun memiliki keunikan tersendiri dalam merayakan Idul Adha.
Nah, mengutip akun Youtube Magenta Islam pada Selasa (20/7/2021), berikut 5 tradisi unik Idul Adha dari berbagai negara yang menarik untuk diketahui.
China
Meski mayoritas penduduk China beragama Buddha, namun tidak sedikit pula dari mereka yang memeluk agama Islam. Jika pada umumnya umat Islam di dunia merayakan Idul Adha selama 3 hari, China merayakan hari raya kurban tersebut selama 4 hari berturut-turut.
Para umat Muslim di China akan mengambil libur atau cuti dari pekerjaannya untuk merayakan hari raya Idul Adha. Mereka akan berkumpul dan melaksanakan tadarus Al-Qur'an, bersholawat, dan saling bersilaturahmi.
Turki
Turki memiliki budaya yang cukup unik saat merayakan Idul Adha. Mereka akan merias hewan kurban sebelum disembelih. Hewan kurban biasanya dihiasi dengan hena dan pita agar terlihat cantik. Sedangkan proses penyembelihan hewannya sendiri pun tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Mereka akan melaksanakan salat eid bersama yang dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban.
Maroko
Di Maroko, para penduduknya yang beragama Islam sangat antusias dalam merayakan Idul Adha. Mereka menganggap momen tersebut sebagai festival yang suci. Sama seperti China, penduduk Maroko merayakan Idul Adha selama 4 hari berturut-turut.
Mereka akan menghidangkan berbagai macam makanan yang berbahan dasar dari bagian tubuh hewan kurban. Masyarakat Maroko juga pergi ke pasar tradisional saat Idul Adha untuk membeli pakaian tradisional sebagai pelengkap untukmerayakan Idul Adha.
Bangladesh
Penduduk Bangladesh memiliki cara sendiri untuk merayakan Idul Adha. Jika Indonesia melakukan mudik saat Idul Fitri, mereka akan mudik saat Idul Adha. Ini karena mereka menganggap Idul Adha merupakan hari yang membawa kebahagiaan dan keberkahan.
Untuk itu, sebisa mungkin mereka menyiapkan diri untuk berkumpul bersama keluarga. Mereka akan memenuhi setiap stasiun, bandara, dan terminal untuk mudik dan bertemu sanak saudara di kampung halaman.
Uni Emirat Arab
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, perayaan Idul Adha di sana pun sangat meriah. Di berbagai sudut kota akan dipenuhi dengan berbagai macam pertunjukan seni. Bahkan di dalam mal pun ada pertunjukan yang akan menghibur para pengunjung.
Pesta kembang api juga akan diadakan pada hari tersebut. Di Uni Emirat Arab, masyarakat non muslim pun juga merayakan Idul Adha. Mereka akan memberikan permen sebagai hadiah kepada kerabat atau tetangga Muslim yang merayakannya.
Para wanita dan gadis di sana pun akan menghiasi tangan mereka dengan hena. Sedangkan anak-anak mengenakan pakaian baru mereka dan merayakannya dengan berbagai permainan tradisional. Saat menyajikan daging kurban, penduduk setempat akan mengimbanginya dengan makanan manis seperti permen, susu, kurma, atau buah. (NDA)