774 Jamaah Haji Wafat, Menag Sebut Ada Kesalahan Mekanisme Penetapan yang Berhak Berangkat
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, kesalahan dalam mekanisme pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji menjadi masalah yang harus segera diatasi.
IDXChannel - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, kesalahan dalam mekanisme pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji menjadi masalah yang harus segera diatasi. Sebab, hal ini dinilai sebagai banyaknya 774 jamaah yang wafat di Arab Saudi.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Mudzakarah Haji Nasional yang diselenggarakan Kementerian Agama di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (23/10/2023).
“Dari tahun-tahun sebelumnya, mekanisme kita ini terbalik, lunas dulu, bayar dulu, baru dicek kesehatannya. Maka menjadi tidak mungkin atau terlalu berisiko bagi Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan," kata dia.
Bagi Kementerian Kesehatan, kata Menag, akan sulit untuk mencoret jamaah yang sudah lunas. Meskipun dia memiliki catatan kesehatan yang tidak memungkinkan.
"Apa akibatnya? Semua jamaah yang sudah lunas diloloskan begitu saja, sehingga dampaknya kita dapati sekarang ada 774 jamaah haji yang wafat di Arab Saudi,” jelasnya.
Oleh karena itu, jelas Yaqut, agar kejadian serupa tidak kembali terulang di musim haji tahun berikutnya, harus ada mekanisme baru dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan. Yaqut mengatakan hal ini menjadi tugas yang berat, terutama bagi Kementerian Agama dan Kesehatan.
“Ini sangat penting untuk kita mencari formulasi yang tepat, karena kita tidak ingin kejadian serupa terulang kembali. Tetapi saya ingin mengingatkan ini akan ada tantangannya,” lanjutnya.
Selain itu, masalah lain yang menjadi catatan Kementerian Agama dalam penyelenggaraan ibadah haji adalah banyaknya jamaah lansia. Berdasarkan data Kemenag, pada 2023 ada 61.536 jamaah lansia yang 5.791 di antaranya harus menggunakan kursi roda. Sementara, jumlah petugas yang ada hanya sekitar 4.600 orang.
“Pak Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Arab Saudi mendapatkan tambahan kuota jamaah haji, sekitar 20 ribu. Ini menjadi tantangan juga bagi kita semua, karena artinya jamaah haji kita saat ini ada 241 ribu, sementara petugas kita enggak ditambah, tetapi dikurangi jadi 2 ribu,” katanya.
Dia pun meminta kepada seluruh stakeholder agar bersama-sama menjalin komunikasi untuk mencari solusi terbaik agar masalah-masalah ibadah haji di tahun berikutnya tidak terulang kembali.
(YNA)