SYARIAH

Akankah Awal Ramadan 2023 di Indonesia Serentak? Ini Prediksi BRIN

Desi Angriani 17/03/2023 21:52 WIB

Penetapan awal Ramadan selalu dinanti oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

Akankah Awal Ramadan 2023 di Indonesia Serentak? Ini Prediksi BRIN (Foto: Sindonews)

IDXChannel - Penetapan awal Ramadan selalu dinanti oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Pasalnya, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama seringkali berbeda pendapat dalam menetapkan awal puasa.

Akankah tahun ini umat Islam di Indonesia bisa serentak menjalankan ibadah puasa? 

Melansir sindonews, Jumat, (17/03/2023) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi 1 Ramadan 1444 H atau awal puasa 2023 akan jatuh pada Kamis (23/3/2023) 

Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin menjelaskan, untuk mengetahui awal Ramadan dilihat dari magrib pada 22 Maret karena pada 21 Maret posisi bulan di Indonesia masih di bawah ufuk dan belum terjadi ijtimak atau memenuhi kriteria wujudul hilal.

Karena Garis tanggal wujudul hilal terjadi di Samudera Atlantik pada 21 Maret, jadi pada saat magrib 22 Maret 2023 di Indonesia telah memenuhi kriteria wujudul hilal yang dipedomani Muhammadiyah. 

Muhammadiyah sendiri sudah mengumumkan dan menetapkan 1 Ramadan pada tanggal 23 Maret 2023 karena di tanggal 21 Maret belum terjadi ijtimak dan baru terjadi pada tanggal 22 Maret. 

Dikutip dari laman kemenag, Kementerian Agama Republik Indonesia tetap akan melakukan sidang isbat untuk penetapan 1 Ramadan melalui pantauan hilal pada Rabu, 22 Maret mendatang. 

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib menjelaskan, sidang isbat akan mempertimbangkan hasil hisab, dan hasil konfirmasi rukyatul hilal (pemantauan hilal) dan pelaksanaan sidang isbat di bagi tiga tahap, yakni pemaparan posisi hilal, pelaksanaan sidang isbat dan hasil sidang penetapan. 

Penetapan Idulfitri

Menurut Thomas Djamaluddin ada kemungkinan berpotensi perbedaan, hal ini disebabkan posisi bulan di Indonesia pada waktu magrib tanggal 20 April belum memenuhi kriteria MABIMS, (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura) yaitu, tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat [3-6,4]. 

Namun sudah memenuhi kriteria wujudul hilal dengan ditunjukkan pada antara pasir putih dan arsip merah pada gambar bawah. Potensi perbedaan: versi [3-6,4] 1 Syawal 1444 H, pada 22 April 2023 dan versi wh atau wujudul hilal 1 Syawal 1444 H, pada 21 April 2023. 

Ia menambahkan, terjadinya perbedaan dalam penentuan awal Ramadan dan Hari Raya atau Idulfitri dan Iduladha lantaran belum adanya kesepakatan kriteria awal bulan hijriah. 

(DES/ Alya Mardiyatul)

SHARE