SYARIAH

Bank Aladin Syariah (BANK) Cetak Rugi Rp79 Miliar, Turun 46 Persen

Rahmat Fiansyah 01/11/2024 13:35 WIB

Kinerja PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) membaik dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Kinerja PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) membaik dalam sembilan bulan pertama tahun ini. (Foto: Dok. Bank Aladin Syariah)

IDXChannel - Kinerja PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) membaik dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Perbaikan terjadi pada kinerja top-line dan bottom-line.

Bank Aladin Syariah mencetak kerugian Rp79 miliar per 30 September 2024, menyusut sekitar 46 persen dibandingkan periode yang sama 2023 dengan rugi bersih Rp146 miliar. Penurunan rugi itu ditopang oleh pendapatan perseroan yang melesat 108 persen secara tahunan menjadi Rp528 miliar.

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah, Koko Tjatur Rachmadi mengatakan, BANK terus fokus pada produk-produk perbankan yang dekat dengan kebutuhan para nasabah. Dalam enam bulan terakhir, jumlah nasabah BANK tumbuh 43 persen.

"Hal ini menunjukan komitmen Bank Aladin Syariah yang secara konsisten terus meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia melalui kerja sama dengan mitra-mitranya antara lain dengan Alfa Group dan Taspen," katanya lewat keterangan resmi dikutip Jumat (1/11/2024).

Kenaikan jumlah nasabah tersebut berkorelasi dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang hingga kuartal III-2024 mencapai Rp5,2 triliun, naik 83 persen secara tahunan. Sementara dari sisi pembiayaan, Bank Aladin Syariah mencatat outstanding pembiayaan mencapai Rp4,4 triliun, tumbuh 77 persen secara tahunan. Sementara total aset naik 21 persen menjadi Rp8,6 triliun.

Tjatur menambahkan, Bank Aladin Syariah akan terus mengedepankan prinsip syariah, kehati-hatian (prudent) serta tata kelola yang baik. Hal ini tercermin dari kualitas pembiayaan dengan rasio Non Performing Financing (NPF) yang terjaga di level 0 persen.

"Bank Aladin Syariah akan terus mendorong ekspansi bisnis dengan terobosan-terobosan baru yang dekat dengan keseharian masyarakat dan terus berkomitmen melebarkan inklusi keuangan syariah di Indonesia," katanya.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE