Cerita Indahnya Idul Adha dari Balik Jeruji
Pagi tadi, gema takbir langsung terdengar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Padangsidimpuan, Sumatra Utara.
IDXChannel - Pagi tadi, gema takbir langsung terdengar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Padangsidimpuan, Sumatra Utara. Ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga pemasyarakatan (Lapas) mulai memadati masjid yang ada di tempat tersebut.
Meski memakai pakaian sederhana, para napi terlihat bersuka cita mengerjakan salat Idul Adha serta mendengarkan ceramah dari ustad. Selepas itu, mereka mendatangi hewan kurban yang akan disembelih. Kekompakan dan kebersamaan langsung terlihat dari gerak-gerik mereka.
Bagi para napi di tempat itu, Idul Adha memiliki makna tersendiri. Bagaimana tidak, perayaannya menjadi sebuah lentera di tengah gelap gulita kehidupan untuk memiliki hati yang ikhlas dan menyadari segala perbuatan yang pernah dilakukan.
PR (43) misalnya, salah seorang warga binaan yang sudah 3 tahun menjalani masa pidananya mengaku, keterlibatannya dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban pantas disyukuri.
Tak heran, PR merasa Lapas sebagai rumah dan tempat membenahi diri untuk kembali menjadi lebih baik. Berbekal keahlian semasa di luar sebagai tukang sembelih hewan, ia terjun langsung membantu petugas dalam menyembelih hewan kurban.
“Saya senang karena dilibatkan dalam penyembelihan hewan kurban,” ungkapnya.
Diakuinya, selama menjalani masa hukuman, dia merasa seperti kembali pada kehidupan yang sebenarnya dengan taat menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala laranganNya.
Kalapas Indra Kesuma mengaminkan dan mendukung berbagai program pembinaan yang terus berjalan dengan baik meskipun dengan berbagai upaya yang harus ditempuh.
"Terus tingkatkan berbagai program pembinaan keagamaan sebagai upaya memperkokoh pondasi nilai-nilai luhur keagamaan bagi para warga binaan sehingga mereka memiliki kekuatan spiritual yang membawanya menuju ke arah kebaikan dan tidak mengulangi tindak pidana lagi," tuturnya.
(DES)