Dear Jamaah Haji, Simak Tips Penting Ini agar Terhindar dari Heat Stroke
Jamaah haji diimbau untuk dapat beradaptasi agar bisa terhindar dari heat stroke atau serangan panas.
IDXChannel - Jamaah haji diimbau untuk dapat beradaptasi agar bisa terhindar dari heat stroke atau serangan panas. Sebab, saat ini suhu di Tanah Suci pada musim haji diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius.
Heat stroke atau serangan panas adalah bentuk hipertermia atau penyakit yang berhubungan dengan panas. Heat stroke ditandai dengan peningkatan suhu tubuh yang tidak normal serta gejala fisik yang menyertainya, termasuk perubahan fungsi sistem saraf
“Jamaah haji, khususnya lansia, sebaiknya sudah mempersiapkan kondisi dan menjaga serta meningkatkan kesehatan dirinya, terlebih sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, termasuk juga harus mengenali kondisi gejala heat stroke,” ungkap Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah Dokter Leksmana, di Jakarta, Selasa (7/5/2024).
“Sebab, gejala heat stroke jika tidak segera ditindaklanjuti dapat berdampak buruk pada kesehatan jamaah,” sambungnya.
Menurut dia, cuaca panas dapat mengganggu kesehatan jamaah. Gejalanya adalah mengalami dehidrasi, serangan panas, lemas, hilang fokus dan rusaknya permukaan kulit.
Berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan jamaah haji agar terhindar dari heat stroke atau serangan panas:
1. Banyak minum air putih, tanpa harus menunggu haus. Upayakan meminum tiga sampai empat liter air atau setara dengan 12 sampai 16 gelas per hari. Jamaah diminta menghindari minum kopi atau teh dan jenis minuman lain mengandung gula.
2. Menyemprot wajah dengan air bersih untuk mengurangi panas di kulit.
3. Menggunakan alat pelindung diri apabila melakukan aktivitas di luar hotel atau penginapan. Misalnya, payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembap kulit, tabir surya (sunscreen) dan masker medis untuk menjaga kelembapan aliran napas.
Jamaah juga diminta agar tidak lupa memakai baju longgar dan nyaman untuk dapat mencegah naiknya suhu tubuh, berlindung dari sengatan matahari langsung, dan istirahat yang cukup.
Kepada jamaah haji lansia, Leks berpesan untuk mengonsultasikan kondisi kesehatannya kepada dokter yang biasa menanganinya. Sehingga dapat diketahui tindakan seperti apa yang dapat dilakukan.
“Mintakan saran dokter terkait kondisi kesehatan, termasuk juga olahraga ataupun aktivitas fisik yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan,” ungkapnya.
“Jamaah juga harus membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan. Sebab dikhawatirkan obat-obatannya yang dibutuhkan tidak termasuk dalam list obat yang disiapkan tim kesehatan,” pungkasnya.
(YNA)