Gagal Berangkat Haji, Ini Kisah Calhaj yang Rela Jual Tanah Demi Lihat Ka'bah
Rasa kecewa Aniyah dan Gazali adalah satu ungkapan dari ratusan ribu jamaah haji yang batal beribadah.
IDXChannel - Pemerintah Indonesia sudah menyatakan secara resmi tidak memberangkatkan jamaah calon haji atau calhaj pada ibadah haji 2021. Padahal tak sedikit jamaah sudah melunasi biaya naik hajinya dengan cara apapun termasuk menjual tanah demi menyentuh Tanah Suci, Makkah.
Salah satunya, Aniyah (75) dan anaknya Ahmad Gazali Salim (34), masuk dalam antrean sejak 2013 dengan jadwal keberangkan haji pada tahun 2020. Seluruh pembiayaan juga telah dilunasi.
Namun, mimpi mereka untuk naik haji kembali gagal untuk kedua kalinya ketika pemerintah memutuskan membatalkan ibadah haji tahun ini.
"Kami kecewa, apalagi orang tua saya sudah senja, itu yang ia tunggu-tunggu dalam hidupnya. Sekarang kondisi ibu kini sudah kurang sehat karena semakin tua," kata Gazali kepada wartawan di Madura, Jawa Timur, Mustopa yang melaporkan pada BBC News Indonesia.
Gazali menambahkan, ibunya rela menjual tanah demi bisa menyentuh tanah suci. "Harapannya berangkat tahun ini, ternyata tidak bisa," ujar Gazali.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIH) Pamekasan, Madura, Loeqman Al-Hakim mengatakan, keputusan itu menambah antrian panjang untuk melaksanakan ibadah haji.
"Ini sebuah kekecewaan yang sulit kami terima, terutama (bagi) lansia yang sudah umur 60-85 tahun (yang) masih menunggu, mau sampai kapan? Saya berharap pemerintah melakukan diplomasi dan komunikasi yang kuat," kata Loeqman.
Rasa kecewa Aniyah dan Gazali adalah satu ungkapan dari ratusan ribu jamaah haji yang batal beribadah.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengizinkan jemaah haji luar negeri untuk ikut menunaikan ibadah haji pada Juli dengan pertimbangan 15.000 dari dalam negeri dan 45.000 dari luar negeri.
(SANDY)