Jelang Lebaran, Omzet Pedagang Baju di Pasar Tanah Abang Meroket Hingga 80%
Omzet pedagang di pasar Tanah Abang meroket naik hingga tembus 80% pada bulan Ramadhan jika dibandingkan dengan bulan biasa.
IDXChannel - Omzet pedagang di pasar Tanah Abang meroket naik hingga tembus 80% pada bulan Ramadhan jika dibandingkan dengan bulan biasa. Hal itu disebabkan meningkatkan konsumsi masyarakat untuk produk tekstil terutama memasuki periode lebaran.
Salah seorang pedagang di Blok B pasar Tanah Abang Rika (25) mengatakan peningkatan volume transaksi menjelang lebaran itu bahkan membuat konveksi kewalahan menerima order para distributor.
"Alhamdulillah barang kita juga cepat habis dan pendapatan kita juga jadi lebih dari hari biasanya, meningkat sampai 70-80 persen jika dibandingkan bulan biasa yang lumayan sepi," ujar Rika kepada MNC Portal di Pasar Tanah Abang, Jumat (29/3/2024).
Lebih lanjut, Rika menjelaskan periode peningkatan volume transaksi ini memang terjadi secara periodik di tahun - tahun sebelumnya, pada momentum bulan puasa hingga menjelang lebaran mendatang.
"Itu berpengaruh bangat sama pendapatan, bahkan kita saja konveksi sampai agak lama karena kita butuh banyak dan kita juga cepat habisnya terutama selama bulan puasa ini sampai lebaran nanti," lanjutnya.
Rika mengibaratkan, jika pada bulan biasanya hanya menjual sekitar 30-40 potong saja dalam sehari, saat bulan ramadhan ini volume penjualannya bisa meningkat hingga 70 - 80 potong per harinya.
"Mungkin orang juga sudah jauh jauh hari membeli baju lebaran dan keperluan lainnya, dan disini (pasar Tanah Abang) juga banyak promo dan diskonan gitu," lanjutnya.
Salah seorang pedagang celana anak-anak dan dewasa di Blok A, pasar Tanah Abang, Hamzah (35) mengaku momentum peningkatan transaksi di pasar tanah abang ini biasanya makin besar terjadi ketika menjelang lebaran. Hal itu dipengaruhi cairnya THR dan gaji para pekerja.
"Sudah mulai ramai 2 minggu mau lebaran THR juga sudah mulai cair, gaji juga sudah keluar jadi banyak masyarakat yang datang ke Pasar Tanah Abang," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang menilai perputaran uang selama Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H tahun ini diperkirakan mencapai Rp157,3 triliun.
Jumlah tersebut masih berpotensi naik, karena kita mengalikan angka minimal atau moderat. Perputaran uang tersebut akan menyebar di berbagai sektor usaha seperti ritel, fashion, makanan dan minuman, BBM, transportasi darat (bus-rental-kereta api-mobil pribadi dan motor), transportasi laut (kapal penumpang dan penyeberangan), transportasi udara (pesawat).
"Perputaran uang ini akan menyebar di seluruh pelosok tanah air, terutama daerah yang menjadi tujuan utama mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan Jabodetabek yang diperkirakan mencapai 62% dari jumlah penduduk," sambungnya. (WHY)