Kemenag Analisa Penyebab Jamaah Haji Usia 60 hingga 70 Tahun Paling Banyak yang Wafat
Kemenag akan melakukan analisis terkait banyaknya jamaah haji yang meninggal. Jemaah yang wafat paling banyak usia 60 hingga 70 tahun.
IDXChannel - Jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Arab Saudi mencapai 688 orang. Sayangnya, jamaah yang paling banyak meninggal usia antara 60 hingga 70 tahun.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengatakan, pihaknya akan melakukan analisis terkait hal tersebut. Banyaknya jumlah jamaah yang meninggal pada tahun ini akan menjadi perhatian utama.
"Ya itu juga jadi perhatian kami. Kita coba analisis sambil berjalan sebelum nanti kita lakukan kajian komprehensif," kata Hilman, Kamis (20/7/2023).
"Dari klasifikasi usia jamaah yang wafat itu paling banyak antara usia 60-70. Itu yang paling tinggi. Baru kemudian usia 70 dan 80 tahun. Kemudian di bawah 60 dan baru di atas 80 tahun," lanjut dia.
Hilman menambahkan, pihaknya akan berdiskusi dengan tim kesehatan untuk menganalisa pemicu tingginya jamaah yang meninggal.
"Kalau penyebabnya kita sudah tahu semua rata-rata yang wafat itu kena jantung, kemudian ada sesak napas dan sebagainya. Tetapi pemantiknya itu yang sedang kita analisis lagi karena ini memang jumlahnya cukup tinggi dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya," kata dia.
Hilman mengaku masalah istitha'ah kesehatan menjadi perhatian utama. Ini salah satu upaya agar nanti jamaah yang berangkat berapa pun usianya kondisinya lebih memungkinkan menjalani proses haji.
"Kami akan melihat medical record jamaah seperti apa. Kita akan buat mekanisme yang berbeda mungkin kita desainkan dulu harus clear kesehatannya baik mental fisik dan sebagainya baru ada pelunasan," katanya.
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin mengatakan, jumlah jamaah haji yang meninggal tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu karena 30% jamaah merupakan lansia.
"Mudah-mudahan mereka mendapatkan pahala haji mabrur dan kemudian pada keluarga yang ditinggalkan sabar dan menerima dengan ikhlas," kata Zaenal.
Menurut Zaenal, berdasarkan data yang dimiliki jumlah yang meninggal saat ini melebihi tahun 2017. Meski demikian tidak bjsa dikatakan bahwa ini kegagalan. Sebab, jamaah yang memang diberangkatkan ke Tanah Suci atau ke Saudi Arabia ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya.