Kemenag Janji Jamaah Haji Dapat Tasreh untuk Masuk Raudhah Masjid Nabawi
Kepala Daker Madinah Amin Handoyo memastikan pihaknya membuatkan (surat izin) tasreh untuk setiap jamaah haji Indonesia yang tiba di Madinah.
IDXChannel - Kepala Daker Madinah Amin Handoyo memastikan pihaknya membuatkan (surat izin) tasreh untuk setiap jamaah haji Indonesia yang tiba di Madinah.
Diketahui, Pemerintah Arab Saudi tahun ini memberlakukan aturan baru untuk bisa masuk ke Raudhah Masjid Nabawi di Madinah. Jamaah haji harus mendapat tasreh (surat izin) terlebih dahulu dari otoritas setempat.
Menurutnya, pemberian tasreh telah dilakukan pada masa kedatangan jamaah haji gelombang pertama (mendarat di Madinah), sebelum prosesi ibadah haji. Layanan yang sama diberikan juga kepada jamaah haji gelombang kedua yang mulai tiba di Madinah pada 21 Juli 2022.
“Setiap jamaah haji yang tiba di Madinah, baik gelombang satu maupun gelombang dua, akan kita proses tasreh-nya untuk bisa masuk ke Raudhah Masjid Nabawi,”ujar Amin Handoyo dikutip dalam keterangan resminya, Minggu (24/7/2022).
Amin Handoyo mengatakan pengurusan tasreh jamaah haji Indonesia untuk masuk ke Raudhah diproses oleh Seksi Bimbingan Ibadah Daker Madinah. Tiga hari sebelum keberangkatan jamaah ke Kota Nabi ini, Seksi Bimbingan Ibadah sudah mengajukan penerbitan proses tasreh kepada pihak yang berwenang melalui sistem e-Haj.
“Jadi, kami upayakan saat jemaah tiba di Madinah, izin tasreh masuk Raudhah sudah terbit. Di situ tertera jadwal jemaah masuk ke Raudhah-nya,” ujar Amin.
Kemudian untuk memproses izin tasreh tersebut, lanjut Amin, Seksi Bimbingan Ibadah Daker Madinah sudah mendapatkan user dari pengelola e-Haj Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah. Mereka selanjutnya meng-input nama-nama jemaah di setiap kloter berdasarkan rencana kedatangannya di Madinah.
Selain itu, di-input rencana jadwal masuk Raudhah, baik tanggal maupun waktunya. “Input dalam e-Haj dilakukan oleh Seksi Bimbad Daker Madinah dengan memasukkan nama jemaah, nomor paspor, dan juga kloternya,” ujar Amin.
Jika dalam prosesnya ada kendala dalam menerbitkan tasreh, petugas akan menyampaikan aduan (balagh) kepada operator e-Haj di KUH, Jeddah. Jika belum terselesaikan, masalah tersebut akan diteruskan ke Syarikat Adilla atau Kementerian Haji dan Umrah Saudi. Amin menegaskan bahwa selama ini proses penerbitan tasreh berjalan lancar dan setiap masalah yang muncul bisa segera ditangani.
“Setelah tasreh terbit, Daker Madinah akan menyerahkannya format digitalnya atau pdf kepada Ketua Sektor untuk dicetak dan diserahkan kepada jemaah melalui petugas Kloter,” kata Amin.
Petugas kloter selanjutnya akan mengondisikan para jemaahnya pada hari dan jam yang tertera di tasreh untuk berangkat menuju Raudhah Masjid Nabawi.
Selanjutnya untuk akses masuk Raudhah Nabawi dilakukan pembedaan bagi jamaah perempuan dan laki-laki. Jamaah perempuan menunggu masuk Raudhah melalui pelataran Masjid Nabawi di pintu 24. Sedangkan untuk jamaah laki-laki, menunggunya di pelataran Masjid Nabawi pintu 37.
Selain menggunakan izin tasreh yang diterbitkan oleh Daker Madinah, jamaah haji juga bisa mengurus izin masuk Raudhah secara mandiri dan online yaitu Eatmarna dan Tawakkalna. Namun demikian, kedua aplikasi ini hanya bisa diakses dengan menggunakan jaringan lokal Arab Saudi.
Kepada jamaah, Amin mengimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama berada di Madinah, termasuk saat di Masjid Nabawi dan Raudhah. Mekanisme izin tasreh dan pendaftaran online memberi kepastian setiap jamaah bisa masuk Raudhah secara terjadwal guna mengatur jamaah agar tidak terlalu berkerumun.
“Datang ke Raudhah sesuai jadwal. Tetap patuhi protokol kesehatan, jangan berkerumun dan tetap gunakan masker. Jamaah harus tetap menjaga kesehatan jelang kepulangan mereka ke Tanah Air,” imbau Amin.
(FRI)