SYARIAH

Kenali Urutan Pertama dalam Penyebaran Infaq

Mohammad Yan Yusuf 17/10/2023 13:30 WIB

Apa urutan pertama dalam penyebaran infaq? Lewat artikel ini kami akan membahasnya secara mendetail.

Kenali Urutan Pertama dalam Penyebaran Infaq. (FOTO : MNC MEDIA)

IDXChannel - Apa urutan pertama dalam penyebaran infaq? Lewat artikel ini kami akan membahasnya secara mendetail.

Dalam agama islam, infaq memiliki langkah penting dalam meningkatkan iman dan taqwa kita. Infaq umumnya menyisihkan uang kita dan diberikan kepada orang yang layak. 

Lantas apa saja urutan pertama dalam penyebaran infaq? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya. 

Pengertian Infaq

Infaq, sebuah bentuk amal yang memiliki nilai penting dalam meningkatkan kebaikan diri, merupakan konsep yang terdapat dalam Islam. 

Infaq adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang setiap kali ia mendapatkan rezeki sesuai dengan yang dikehendakinya.

Dasar Hukum dalam Infaq

Dasar hukum infaq dapat ditemukan dalam Al-Qur'an, khususnya dalam surah Ali Imran ayat 134 yang mengingatkan kita untuk selalu berinfak dalam keadaan lapang maupun sempit. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ ١٣٤

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan."

Selain dalam Al-Qur'an, Nabi Muhammad SAW juga telah menyampaikan ajaran tentang keutamaan berinfak dalam sebuah hadits. Beliau menjelaskan bahwa seorang muslim tidak diwajibkan mengeluarkan zakat pada budak dan kudanya.

Kenali Urutan Pertama dalam Penyebaran Infaq. (FOTO : MNC MEDIA)

Urutan Pertama dalam Penyebaran Infaq

Urutan dalam memberikan infaq juga telah dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 215 yang berbunyi :

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ ٢١٥

Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan (dan membutuhkan pertolongan)." Kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya."

Ayat tersebut memberikan panduan tentang urutan prioritas penerima infaq. Pertama-tama, infaq diperuntukkan bagi kedua orang tua. Setelah itu, bagi kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan yang membutuhkan pertolongan.

Menurut buku "Edisi Indonesia Tafsir Ibnu Katsir," urutan ini menegaskan bahwa orang tua adalah yang pertama kali harus diperhatikan sebagai penerima infaq, diikuti oleh anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang membutuhkan bantuan dalam perjalanan.

Infaq dalam Islam memiliki keutamaan tersendiri. Dengan memberikan infaq, seorang muslim dapat mengharapkan beberapa keutamaan, seperti pengampunan dosa, doa dari para malaikat, meringankan beban orang lain, dan bekalan untuk kehidupan akhirat.

Itulah penjelasan urutan pertama dalam penyebaran infaq. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)

SHARE