SYARIAH

KJRI Jeddah: Vaksin Meningitis Jamaah Umrah RI Sebatas Disarankan

Widya Michella 03/11/2022 11:35 WIB

Konjen RI Jeddah, Duta Besar Eko Hartono memberi keterangan bahwa vaksin Meningitis bagi jamaah umrah Indonesia hanya bersifat disarankan.

KJRI Jeddah: Vaksin Meningitis Jamaah Umrah RI Sebatas Disarankan (Dok.MNC)

IDXChannel - Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Duta Besar Eko Hartono memberi keterangan bahwa vaksin Meningitis bagi jamaah umrah Indonesia hanya bersifat disarankan Arab Saudi.

Hal ini disampaikan oleh Kementerian Haji Arab Saudi saat bertemu pihaknya di Makkah, Senin (31/10/2022) lalu. Pertemuan ini juga memastikan bahwa pernyataan Menteri Haji Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah saat berkunjung di Indonesia terkait penghapusan syarat-syarat kesehatan benar adanya. 

"Jadi apa yang disampaikan oleh Bapak Menteri Haji Saudi di Jakarta itu sudah benar. Belum ada perubahan kebijakan Saudi. Memang secara tertulis masih disebut diwajibkan untuk vaksin Meningitis pemberitahuan Kementerian Haji tapi sudah disampaikan secara lisan bahwa pak menteri Haji menegaskan bahwa itu "disarankan" saja," ujar Eko saat dihubungi MNC Portal, Kamis (03/11/2022).

"Itu kita konfirmasi lagi dengan wakil menteri bidang umrah tingkat eselon 1. Beliau mengatakan bahwa itu sebenarnya disarankan saja," tuturnya.

Lantas Eko menyampaikan kondisi di lapangan, kini tidak ada lagi petugas otoritas Arab Saudi yang menanyakan perihal vaksin Meningitis. Begitupun dengan vaksin Covid-19 bagi seluruh orang yang akan masuk ke Arab Saudi.

"Begitu dia (Arab Saudi) melihat meningitis bukanlah sebuah ancaman yang serius ya mereka tidak mewajibkan. Berdasarkan pengamatan lapangan tidak ada pengawasan petugas Saudi minta vaksin meningitis, kalau enggak ada, disuruh pulang, enggak," ujarnya. 

Penghapusan syarat-syarat kesehatan itu, lanjutnya sejalan dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang memperbolehkan setiap orang menggunakan visa apapun untuk menjalani Ibadah umrah.

"Misalnya visa kunjungan, setelah melaksanakan kunjungan boleh umrah. Tapi kok tiba-tiba khusus visa umrah ditanyakan meningitis, visa yang lain enggak tanya meningitis kok, itu kan enggak logis," jelas Eko.

Terkait pernyataan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menunggu surat resmi dari Saudi untuk penghapusan syarat vaksin meningitis, Eko mengatakan hal tersebut adalah otoritas pemerintah Indonesia. Dengan demikian, ia berharap adanya komunikasi lebih lanjut antara Indonesia dengan Arab Saudi. 

"Terus terang secara eksplisit tidak menjanjikan juga, tapi dia menjamin bahwa ini terjemahannya adalah disarankan. Kita sudah sampaikan bahwa itu harus disesuaikan supaya di lapangan tidak terjadi ke simpang siuran," ujarnya.

"Beliau nanti akan menyampaikan kepada pimpinan Bapak Tawfiq. Kita tunggu proses administrasi dan birokrasi di Saudi," pungkasnya.

(IND) 

SHARE