Memahami Hikmah Zakat, Infaq, dan Sedekah sebagai Implementasi Rukun Islam  

Umat Muslim perlu memahami hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi Rukun Islam.

IDXChannel – Umat Muslim perlu memahami hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi Rukun Islam.

Zakat, infaq, dan sedekah merupakan beberapa pilar dalam Islam yang terpadu dalam amal-amal yang dilakukan umat Muslim. Pengalaman zakat, infaq, dan sedekah ini menjadi bagian dari pemberdayaan ekonomi umat secara syariah.

Zakat, infaq, dan sedekah juga merupakan bagian dari pondasi yang akan memperkokoh tegaknya Islam. Oleh karena itu, kita perlu memahami hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam. 

Hikmah Zakat, Infaq, dan Sedekah 

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang menjadi pokok dan tiang bagi syariat Islam. Oleh karena itu, hukum menunaikan zakat adalah wajib bagi umat Muslim yang telah memenuhi syarat dan ketentuannya. 

Dilihat dari akar katanya, “zakat” berarti tumbuh, berkembang, subur atau bertambah. Dalam Alquran disebutkan bahwa, “Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka” (QS. At-Taubah [9]: 103). 

Menurut  istilah yang tercatat dalam kitab al-Hawi, al-Mawardi, zakat didasarkan pada peruntukan tertentu dari harta yang wajib dizakati menurut sifat-sifat tertentu, dan diberikan kepada golongan tertentu.

Sementara itu, sebagian ahli fiqih berpendapat bahwa infaq dan sedekah adalah segala macam bentuk pengeluaran (pembelanjaan) baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, atau yang lainnya. Sedekah didefinisikan sebagai segala bentuk pembelanjaan (infaq) di jalan Allah. Berbeda dengan zakat, sedekah tidak dibatasi dan tidak terikat dengan syarat dan ketentuan tertentu. Sedekah bisa dilakukan tidak hanya dalam bentuk harta tapi juga  sumbangan tenaga atau pemikiran. 

Islam memerintahkan umatnya agar saling membantu dan saling menolong antar sesama, salah satunya melalui infaq dan sedekah. Landasan infaq dan sedekah didasarkan pada  Alquran dan hadist sebagai berikut. 

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Quran) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi”. (QS 35:29)

“….yaitu orang yang berinfak baik diwaktu lapang maupun sempit”. (QS Al-Imran:134).

“Setiap ruas jari-jari yang pada manusia itu bisa memberikan sedekah pada setiap hari yang diterbiti matahari. Berbuat adil diantara dua orang yang berselisih adalah sedekah. Setiap langkah yang diayunkan untuk pergi shalat adalah sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu yang dapat mengganggu di jalan adalah sedekah. (HR Bukhari dan Muslim).

Zakat, infaq, dan sedekah merupakan jenis-jenis ibadah yang tidak hanya ditujukan kepada Allah SWT, namun juga sebagai bentuk empati kepada sesama manusia. Di balik ibadah zakat, infaq, dan sedekah ini ada beberapa hikmah yang bisa dipetik antara lain sebagai berikut. 

• Mendapatkan pahala dan kemuliaan di sisi Allah SWT.
• Membersihkan harta benda dan diri.
• Menciptakan rasa persaudaraan antara sesama.
• Menjadi amalan yang pahalanya tidak putus (sedekah jariyah).
• Menjadi jalan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial serta mencegah munculnya kejahatan karena kemiskinan.
• Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan sebagai ungkapan rasa syukur atas semua nikmat dan keberkahan yang telah diberikan. 

Itulah ulasan mengenai hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam yang perlu kita pahami.