Meski Beda Agama, Dampak Fenomena War Takjil Pada Perekonomian dan UMKM Positif

Fenomena war takjil pada perekonomian nyatanya sangat berdampak positif.

IDXChannel – Fenomena war takjil pada perekonomian nyatanya sangat berdampak positif. Seiring maraknya fenomena perburuan dan war takjil, banyak pedagang takjil yang kebanjiran pesanan dan produknya laris manis bak kacang goreng.

Apapun agamanya, masyarakat berkumpul untuk membeli jajanan sebelum berbuka puasa. Bulan Ramadan selalu membawa keberkahan bagi para pelaku ekonomi.

Hal ini dikarenakan konsumsi masyarakat pada Ramadan lebih tinggi dibandingkan bulan lainnya sehingga berkontribusi terhadap percepatan pembangunan ekonomi, salah satunya di bidang pangan melalui penjualan takjil.

Fenomena War Takjil Pada Perekonomian

Kegiatan ini tentunya memberikan dampak positif terhadap peningkatan perekonomian daerah yang dapat dijelaskan dengan model sirkulasi ekonomi dua sektor (circular flow). Artinya, ketika faktor produksi (modal) rumah tangga konsumen dan produk rumah tangga produsen saling berhubungan.

Aktivitas permintaan dan penawaran. Karena tingginya permintaan, kenaikan harga bahan baku tidak dapat dihindari. Volatilitas harga komoditas dan tingginya permintaan terhadap produk dapat menyebabkan peningkatan inflasi musiman.

Buku Purnamawati ”Ramadan dan Pemulihan Ekonomi” menyebutkan bahwa dalam perspektif ekonomi Islam, jenis inflasi yang terjadi pada bulan Ramadan adalah inflasi alamiah, yaitu peningkatan daya beli masyarakat dan penurunan daya beli masyarakat daya beli.

Harga cenderung naik dan nilai mata uang turun sehingga mengakibatkan tingkat produksi menjadi lebih rendah. Bagi para pebisnis, periode Ramadan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk melakukan promosi yang lebih aktif, mempererat hubungan bisnis dan menjalin kerjasama dengan para pebisnis lainnya. (SNP)