SYARIAH

Pembiayaan Perbankan Syariah Tembus Rp597,9 Triliun, Tumbuh 12 Persen

Anggie Ariesta 13/09/2024 14:02 WIB

Perkembangan ekonomi syariah, terutama perbankan syariah di Indonesia menunjukkan tren yang positif.

Perkembangan ekonomi syariah, terutama perbankan syariah di Indonesia menunjukkan tren yang positif. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perkembangan ekonomi syariah, terutama perbankan syariah di Indonesia menunjukkan tren yang positif. Dalam tujuh bulan pertama 2024, pembiayaan perbankan syariah secara agregat tumbuh 12 persen.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menilai, ekonomi syariah selama ini memiliki keunggulan dibandingkan konvensional yaitu memiliki daya tahan tinggi di tengah krisis karena ditopang oleh model bisnis yang solid, inklusif, dan berkelanjutan.

"Berbagai indikator menunjukkan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia terus membaik. Pembiayaan perbankan syariah pada Juli 2024 mencapai Rp597,89 triliun atau tumbuh 11,92 persen. Capaian nominal tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang tercatat Rp569,37 triliun," ujarnya dalam peluncuran Festival Ekonomi Syariah Jawa, Jumat (13/9/2024).

Destry menilai, indikator lain yang menunjukkan perkembangan positif ekonomi syariah adalah kenaikan peringkat Indonesia dalam level global dari peringkat empat menjadi tiga berdasarkan State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023. Indonesia kini berada di bawah Malaysia dan Arab Saudi.

Untuk semakin memacu ekonomi syariah, Destry mendorong perlunya sinergi yang kuat antara Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya. BI sebagai regulator juga terus berkoordinasi dengan berbagai stakeholder hingga mendorong inovasi program pengembangan ekonomi syariah.

Dia juga menilai, ekonomi syariah perlu terus memperluas akses pembiayaan kepada masyarakat di samping terus menggenjot literasi keuangan. Selain itu, digitalisasi pelayanan juga menjadi kunci untuk mendorong perkembangan ekonomi syariah di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menambahkan, Jawa Timur siap mendukung perkembangan ekonomi syariah. Salah satu capaiannya yakni mendirikan Kawasan Industri Halal (KIH) di Kabupaten Sidoarjo sebagai kawasan industri halal yang pertama sekaligus terbesar di Indonesia.

"KIH ini ditujukan untuk membangun ekosistem industri halal di Jawa Timur turut mendukung penguatan ekonomi Jawa Timur dan nasional," katanya.

Dari sisi penyaluran pembiayaan perbankan syariah di Jawa Timur juga di atas rata-rata nasional, yakni tumbuh sebesar 12,44 persen hingga Juli 2024. Pertumbuhan ini bahkan jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit secara umum di Jawa Timur yang sebesar 4,74 persen.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE