Pesantren Al Ittifaq jadi Pilot Projek Halal Value Chain di Jabar
Pesantren ini diharapkan menjadi penggerak berkembangnya ekonomi syariah.
IDXChannel - Pondok Pesantren Al Ittifaq di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi pesantren pertama di Jawa Barat yang menerapkan model bisnis pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain). Pesantren ini diharapkan menjadi penggerak berkembangnya ekonomi syariah.
Pada model rantai nilai halal ini, nantinya Pondok Pesantren Al Ittifaq dilakukan kegiatan Integrated Farming with Technology and Information (Infratani), packing house, dan platform virtual market Alifmart. Konsep ini memiliki tujuan mendorong ketahanan pangan berbasis kemandirian ekonomi pondok pesantren.
Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Herawanto dalam keterangan resminya, menyampaikan apresiasi kepada Pondok Pesantren Al Ittifaq. Pondok Pesantren yang menjadi pelopor pergerakan ekonomi di sektor pertanian yang terbuka dengan ilmu dan teknologi pertanian terkini.
"Al Ittifaq menjadi contoh penerapan teknologi digital dalam bisnis berbasis pertanian (digital farming) secara end to end. Selain itu, Al Ittifaq juga turut serta menggerakkan ekonomi masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung bahkan Jawa Barat," katanya.
Menurut dia, Al-Ittifaq tidak hanya fokus dalam menelurkan santri yang fasih di bidang keagamaan, tetapi juga di bidang pengembangan ekonomi khususnya kewirausahaan. Sehingga nantinya akan bermanfaat bagi kehidupan para santri dan kemajuan SDM Indonesia.
Menurut Herawanto, pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain) merupakan bagian dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan oleh Bank Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Barat. "Ekonomi dan keuangan syariah ini memiliki konsep inklusif dan universal sesuai dengan prinsip Rahmatan Lil' Alamin, melibatkan seluruh lapisan masyarakat tanpa sekat-sekat SARA," imbuh dia.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, M. Anwar Bashori menjelaskan, Bank Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan usaha syariah sebagai salah satu sasaran kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Bank Indonesia.
Salah satu strategi utamanya ialah melalui implementasi ekosistem rantai nilai halal di unit bisnis pondok pesantren. "Sehingga diupayakan dapat terus mendorong pemberdayaan ekonomi syariah dengan paramater peningkatan pertumbuhan usaha syariah di sektor pertanian, food and fashion, wisata halal, dan renewable energy," jelas dia.
Berbagai program pengembangan kemandirian ekonomi pondok pesantren ini merupakan salah satu implementasi rekomendasi pemulihan ekonomi Jawa Barat. Terutama dalam penguatan sisi supply dengan mendorong bergeraknya kembali sektor ekonomi utama. Termasuk menghidupkan sektor pariwisata dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kemudian menjaga kelancaran investasi dan mendorong pengembangan UMKM dan pondok pesantren sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, termasuk didalamnya sektor ekonomi kreatif. (TIA)