SYARIAH

Resmikan Ruang Amal Indonesia, Wapres Ungkap Peran Zakat bagi Perekonomian

Danandaya Arya Putra 15/05/2024 03:00 WIB

Dengan diluncurkannya platform amal ini, masyarakat dapat menyalurkan zakatnya secara aman dan terpercaya.

Resmikan Ruang Amal Indonesia, Wapres Ungkap Peran Zakat bagi Perekonomian. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka peluncuran lembaga zakat nasional yang diberi nama Ruang Amal Indonesia di Istana wapres, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2024). Dengan diluncurkannya platform amal ini, masyarakat dapat menyalurkan zakatnya secara aman dan terpercaya.

Dalam acara tersebut, Wapres mengatakan penyaluran zakat nantinya tidak hanya ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat yang tidak mampu, tetapi juga diarahkan agar memberikan manfaat yang lebih berkesinambungan. 

Hal itu diharapkan mampu berkontribusi bagi perkembangan ekonomi di Indonesia.

"Pengelolaan dana sosial syariah seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) telah berkontribusi positif bagi perekonomian melalui distribusi kekayaan yang adil dan berkelanjutan," kata Wapres.

Dia juga meminta, pengelolaan dana sosial syariah harus terus dipacu agar semakin berdampak pada sektor-sektor pendidikan, kesehatan, dakwah, advokasi, kemanusiaan, dan ekonomi. Khususnya, sebagai instrumen pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja.

Dalam kesempatan itu, Wapres turut mengapresiasi keberhasilan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang berupaya berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Penyaluran bantuan dari Baznas sudah dirasakan oleh ribuan orang di Indonesia.

"Pada tahun 2023, Baznas melaporkan pengelolaan zakat sebagai instrumen pengentasan kemiskinan telah berhasil dirasakan oleh 21 ribu jiwa penerima manfaat yang termasuk kelompok miskin ekstrem," sambungnya.

Dalam kesempatan itu Wapres juga menyampaikan beberapa pesan untuk mendorong pemanfaatan Ziswaf. Pertama,  eskalasi pengumpulan dana Ziswaf melalui digitalisasi dan peningkatan literasi harus terus dipacu.

"Digitalisasi di sektor dana sosial syariah dapat menjadi katalis bagi lembaga pengelola dana dalam mempermudah proses pendistribusian dan pelaporan dana," jelasnya.

"Peningkatan literasi masyarakat melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi akan menambah partisipasi masyarakat dalam menghimpun dana," sambungnya.

Kedua, mengoptimalkan penyaluran dan kebermanfaatan dana Ziswaf dengan mengembangkan berbagai inovasi pada skema distribusi. Pendistribusian yang sesuai dengan kebutuhan penerima manfaat seperti pemberian bantuan pendidikan, pelatihan kerja dan wakaf irigasi.

"Ketiga, terus perkuat sinergi dengan kementerian/lembaga terkait, termasuk Kneks, Baznas, dan Badan Wakaf Indonesia, serta lembaga pengelola zakat dan lembaga wakaf lainnya," ujarnya.

Dia juga meminta agar Ruang Amal Indonesia terus memperkuat sinergi multi pihak, termasuk dengan Tim Akselerasi Pengembangan Zakat dan Wakaf Indonesia yang telah terbentuk. Lalu perbanyak program yang mendukung kebijakan pemberdayaan Ziswaf di tingkat nasional.

"Selamat atas Peluncuran Ruang Amal Indonesia. Saya berharap Ruang Amal Indonesia menjadi salah satu akselerator transformasi pengelolaan dana sosial syariah dan memberikan dampak nyata dalam mewujudkan kesejahteraan umat," pungkasnya.

(NIA)

SHARE