Simak Adab Menggunakan Media Sosial dalam Islam
Adab menggunakan media sosial dalam Islam layak diketahui.
IDXChannel - Adab menggunakan media sosial dalam Islam layak diketahui. Dengan adanya media sosial orang-orang dapat meningkatkan ketakwaan dan keimanan mereka, karena mudahnya mengakses dalil-dalil dari Alquran maupun hadis.
Islam sebagai ajaran yang kaffah membuat dan menetapkan adab-adab dalam bermedia sosial demi menjaga kemaslahatan penggunanya. Pertama, tidak seenaknya menyebarkan berita, tidak menyebarkan berita palsu atau berita dari dari sumber yang tidak akurat. Allah telah memberi peringatan dalam Alquran surah al-Hujurat ayat 6:
“Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu”.
Dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (20/3/2024), IDX Channel telah merangkum adab menggunakan media sosial, sebagai berikut.
Adab Menggunakan Media Sosial
1. Ruang Keikhlasan
Misi atau niat hanya terjadi satu arah, yaitu kejujuran hati kepada Allah SWT. Kita tidak bisa melihat, apalagi memberikan penilaian terhadap niat seseorang. Tetapkan misi untuk memanen limpahan pahala-Nya tanpa berharap pujian yang melambungkan popularitas. Hal ini akan menjadi hal yang mendasari kita untuk terus melakukan segala hal yang positif.
2. Akal Berpikir Sebelum Bertindak
Merasa selalu diawasi oleh malaikat utusan Allah di bahu kanan dan kiri semestinya menjadikan tubuh dan akal berpikir sebelum melakukan tindakan. Begitu pula dengan aktivitas di jejaring sosial. Like, komen, atau share kita akan disaksikan dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban.
3. Tabayun
Apabila berita yang ditampilkan hanya untuk mencari popularitas dan “like” dari pembaca tanpa mengindahkan kebenaran dan fitnah yang akan ditimbulkan, hal ini bisa menjadi awal kesalahpahaman.
Fenomena "jemari berbicara", yaitu kebiasaan untuk asal share tanpa mencari kebenaran beritanya, kerap kali terjadi. Berita hoax tersebar karena andil kedua ibu jari kita. Untuk itulah, mencari kebenaran berita menjadi hal wajib sebelum menyebarkannya.
4. Mengingat Hisab atas Segala Perbuatan
Menyadari sepenuhnya akan adanya hisab atau perhitungan atas tiap detail yang kita perbuat dapat menjadi pengontrol utama dalam mengendalikan perbuatan. Akan ada hari akhir di ujung kehidupan dunia yang menjadikan manusia sadar akan keterbatasan usia yang dimilikinya.
Timbangan baik dan buruk menjadi titik penentu keberadaan manusia di akhirat, surga atau neraka. Kesadaran akan hisab ini pun semestinya kita pegang saat menggunakan media sosial karena apa pun yang kita lakukan dengan media sosial juga akan menjadi catatan amal yang dipertanggungjawabkan kelak.
5. Sarana untuk Menebar Kebaikan
Informasi yang tersebar di media sosial sedikit banyak mendeskripsikan kejernihan akhlak penulisnya. Mereka yang memiliki pandangan menyebarkan manfaat melalui tulisan dan berwawasan luas tidak akan tergesa-gesa dalam memposting berita.
Ladang pahala justru akan mengalir apabila setiap hal yang kita beritakan ber-khazanah Islam dan menebar faedah. Layaknya seekor lebah yang hanya akan mencari madu, jika insting kebaikan telah terpatri, indra kita tidak akan tertarik untuk menciptakan hal-hal atau tulisan yang akan menimbulkan fitnah.
Itulah informasi terkait adab menggunakan media sosial yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.