Simak Daftar Tradisi Menyambut Ramadan
Tradisi menyambut Ramadan di Indonesia sangat beragam. Salah satunya yang kerap dilakukan warga Riau dengan melaksanakan tradisi Pacu Jalur.
IDXChannel - Tradisi menyambut Ramadan di Indonesia sangat beragam. Salah satunya yang kerap dilakukan warga Riau dengan melaksanakan tradisi Pacu Jalur. Tradisi unik ini merupakan perlombaan dayung perahu berukuran 40 meter, berisi 40 hingga 60 orang, dan berlokasi di Sungai Kuantan.
Ada juga di Sumatra Barat, warga Minang biasa melakukan tradisi Malamang atau membuat lemang, sehingga bulan sebelum puasa sering juga disebut bulan Lemang (lamang). Lemang sendiri merupakan makanan tradisional berupa beras ketan yang dimasukkan ke dalam bambu yang panjang, disisipkan daun pisang, lalu dibakar.
Dilansir dari berbagai sumber pada Sabtu (9/3/2024), IDX Channel telah merangkum tradisi menyambut Ramadan, sebagai berikut.
Tradisi Menyambut Ramadan
1. Megibung
Umat Muslim yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali juga memiliki tradisi menyambut Ramadan yang dinamakan dengan Megibung. Tradisi Megibung dilakukan dengan kegiatan memasak dan makan bersama sambil duduk melingkar.
Uniknya, tradisi Megibung memiliki tata penataan makanan yang unik. Nasi akan diletakkan di wadah yang disebut dengan gibungan. Sedangkan, lauknya disajikan di sebuah alas karangan. Menurut kepercayaan, tradisi Megibung merupakan bentuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan.
2. Nyadran
Dalam menyambut bulan suci, masyarakat Jawa juga sangat besar antusiasmenya. Tradisi yang biasa dilakukan oleh warga Jawa menjelang bulan Ramadan adalah Nyadran. Tradisi ini merupakan ziarah kubur yang dilakukan secara berbondong-bondong oleh warga yang hendak mengunjungi makam keluarga mereka.
Acara ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Kenduri atau pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, doa bersama, dan ditutup dengan makan bersama sambil menggelar tikar di pinggir jalan dan menyajikan makanan tradisional. Kemudian, acara dilanjutkan dengan Besik atau pembersihan makam, dan ditutup dengan ziarah kubur.
3. Mattunu Solong
Tradisi Mattunu Solong, sebuah tradisi menyambut Ramadan yang dilakukan masyarakat Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Tradisi menyambut Ramadan ini dilakukan dengan menyalakan pelita tradisional yang terbuat dari buah kemiri dan ditumpuk dengan kapuk, lalu dililitkan pada potongan bambu. Pelita tersebut ditempel di pagar, halaman, anak tangga, pintu masuk, hingga dapur.
Menurut kepercayaan, tradisi Mattunu Solong bertujuan mendapatkan keberkahan dari Sang Pencipta dalam menyambut bulan suci Ramadan. Selain itu, tradisi ini juga dilakukan sebagai permohonan kepada Tuhan yang Maha Esa agar senantiasa memberikan kesehatan dan umur panjang, sehingga bisa menunaikan ibadah puasa dengan lancar.
4. Munggahan
Warga Sunda di Jawa Barat sudah biasa melakukan Munggahan sekitar satu atau dua hari sebelum bulan puasa. Pada pelaksanaannya, masyarakat akan berkumpul bersama keluarga untuk mengadakan piknik di tempat wisata, makan bersama, ziarah kubur, atau membersihkan tempat ibadah. Bahkan, pada zaman dahulu para warga terutama anak laki-laki akan pergi ke sungai untuk mandi, sebagai tanda membersihkan diri memasuki bulan suci.
5. Meugang
Tradisi menyambut Ramadan di Aceh juga sangat menarik, yakni tradisi Meugang atau Haghi Mamagang. Sebuah tradisi menyambut Ramadan yang sudah dilakukan sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam, atau sudah berlangsung sejak abad ke-14.
Tradisi Meugang diisi dengan kegiatan memasak daging sapi, kambing, atau kerbau sehari sebelum bulan Ramadan. Olahan daging tersebut disantap bersama dengan seluruh anggota keluarga, kerabat, atau yatim piatu. Selain dilakukan saat menyambut Ramadan, tradisi Meugang juga dilaksanakan saat menyambut Iduladha dan Idulfitri.
Itulah informasi terkait tradisi menyambut Ramadan yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.