Sumber Kekayaan Nabi Sulaiman Berada di Lembah Timna Israel
Sumber kekayaan Nabi Sulaiman ditemukan oleh para arkeolog berada di Lembah Timna Israel.
IDXChannel – Sumber kekayaan Nabi Sulaiman ditemukan oleh para arkeolog berada di Lembah Timna Israel. Tim arkeolog menemukan harta karun yang diperkirakan menjadi kekayaan Nabi Sulaiman yang memimpin 3.000 tahun lalu.
Seperti diketahui, Nabi Sulaiman menjadi salah satu pemimpin terkaya Islam yang berhasil memegang tahta dan menjadi raja terkaya. Sebanyak 27 kali dalam Alquran nama Nabi Sulaiman disebut sebagai raja terbesar yang pernah ada.
Oleh karena itu, IDXChannel merangkum informasi mengenai penemuan situs kuno yang disebut sebagai sumber kekayaan Nabi Sulaiman sebagai berikut.
Sumber Kekayaan Nabi Sulaiman
Nabi Sulaiman atau yang dalam bahasa Ibrani Salomo merupakan putra dari Nabi Daud. Ia juga menjadi nabi sekaligus raja ketiga Kerajaan Israel setelah Saul dan sang ayah. Nabi Sulaiman juga dikenal sebagai pembangun Baitul Maqdis yang merujuk pada Masjid Al-Aqsa atau kota Yerusalem pertama.
Para arkeolog menemukan situs kuno yang diduga merupakan sumber kekayaan Nabi Sulaiman. Situs kuno di Lembah Timna, Israel ini menunjukkan bagaimana Nabi Sulaiman berhasil memisahkan bijih tembaga dari batuan yang ditambang dari situs arkeologi tersebut.
Tim arkeolog mulai menggali situs kuno di pasang pasir yang terletak di Lembah Timna, Israel Selatan ini pada 1964. Sejak saat itulah, para peneliti menemukan jaringan terowongan yang rupanya dikerjakan pada masa kepemimpinan Raja Sulaiman. Jaringan terowongan ini dieksplorasi secara rahasia di Tambang Raja Sulaiman di Smithsonian Channel.
Melansir dari Express.co.uk, Profesor Erez Ben-Yosef, dari Universitas Tel Aviv, menyebut bahwa produksi tambang di lokasi tersebut tengah berkembang pesat pada masa pemerintahan Salomo 3.000 tahun yang lalu. Bukti ini tersebar di seluruh lokasi untuk produksi tembaga massa. Adapun tambang tersebut bukanlah emas dan perak, melainkan tembaga.
“Semua bahan ampas bijih hitam yang ditemukan merupakan limbah dari tungku. Ini adalah bukti yang sangat penting untuk produksi tembaga kuno di Timna," jelas Prof. Ben-Yosef.
Prof Ben Yosef menambahkan bahwa tembaga pada masa lalu merupakan sumber daya ekonomi yang paling penting. "Ini adalah industri yang paling menguntungkan,” jelasnya.
Dr. Mohammad Najjar dari Friends of Archaeology of Jordan menjelaskan bahwa pada masa itu logam mirip dengan minyak mentah saat ini. Tembaga seakan menjadi jantung dari titik balik sejarah manusia kala itu karena merupakan bahan alam yang paling dicari, seperti halnya minyak bumi saat ini.
"Mirip seperti sekarang di mana manusia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa minyak Bumi. Manusia zaman itu pun tak bisa melakukan apa-apa tanpa tembaga," ujarnya seperti dikutip dalam Express.co.uk.