SYARIAH

Umat Islam Diimbau Salat Khusuf saat Gerhana Bulan, Ini Keutamaannya

Widya Michella 08/11/2022 17:14 WIB

Kementerian Agama (Kemenag) pun telah menerbitkan imbauan untuk Salat Gerhana atau Salat Khusuf sesuai dengan situasi dan kondisi di daerah masing-masing.

Umat Islam Diimbau Salat Khusuf saat Gerhana Bulan, Ini Keutamaannya (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Fenomena Gerhana Bulan Total akan terjadi pada 8 November 2022, puncaknya sekitar pukul 17.59 WIB hingga 20.57 WIB. 

Kementerian Agama (Kemenag) pun telah menerbitkan imbauan untuk Salat Gerhana atau Salat Khusuf sesuai dengan situasi dan kondisi di daerah masing-masing.

Seruan ini diteruskan kepada para Kepala Kanwil Kemenag agar menginstruksikan Kepala Bidang Urusan Agama Islam/Kepala Bidang Bimas Islam/Pembimbing Syariah, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, dan Kepala KUA untuk bersama para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan Shalat Gerhana Bulan di wilayahnya masing-masing.

"Pelaksanaan shalat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing," kata Kamaruddin dikutip dalam laman resmi Kemenag, Selasa (8/11/2022).

Ia pun turut mengimbau agar masyarakat memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa. 

Berikut keutamaan salat gerhana yang perlu diketahui:

1. Mengingatkan Tanda-Tanda Hari Kiamat 

Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin menjelaskan, Nabi Muhammad SAW mengajarkan tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan, antara lain menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana matahari dan bulan.

 "Peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan," katanya dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (811/2022). 

2. Diperlihatkan Surga dan Neraka

Selain itu, mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi Muhammad SAW dalam Shalat Kusuf. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka.

Bahkan Nabi SAW ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka.  Nabi SAW juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka. Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai salat gerhana, Nabi SAW bersabda:

"Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (H.R. Muttafaq alaih).

3. Mengakui Kebesaran Allah 

Dalam hadits lain disebutkan tuntunan Islam saat terjadi gerhana bulan maupun matahari: 

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا  زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ 

Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata: 

“Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. 

Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan sholat hingga (matahari) kembali tampak.” (H.R. Al-Bukhari).

Adapun tata cara Salat Gerhana Bulan adalah sebagai berikut:

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah. 

(DES)

SHARE