SYARIAH

Visa Haji Furoda Gagal Terbit, PIHK Alami Kerugian Besar

Anggie Ariesta 31/05/2025 15:43 WIB

Visa furoda 2025 dipastikan tidak akan terbit.

Visa Haji Furoda Gagal Terbit, PIHK Alami Kerugian Besar (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel – Ratusan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) di Indonesia menghadapi kerugian besar imbas tidak diterbitkannya visa haji furoda oleh pemerintah Arab Saudi. 

Situasi ini memukul para PIHK dan jamaah, yang telah melakukan persiapan matang, mulai dari pemesanan tiket pesawat hingga akomodasi di tanah suci.

Ketua Bidang Humas & Media Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI), Abdullah Mufid Mubarok memastikan, visa furoda 2025 dipastikan tidak akan terbit. 

Kondisi ini berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana visa furoda biasanya baru keluar mendekati akhir masa keberangkatan.

“Banyak travel yang sudah input data dan bayar layanan Masa’ir (layanan Arafah, Muzdalifah, Mina), tapi visanya tidak jadi,” kata Mufid dalam keterangannya, dikutip Sabtu (31/5/2025).

Sebagian besar travel berasumsi bahwa visa furoda akan keluar seperti tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, mereka berani memesan tiket pesawat dan hotel, meskipun dengan harga yang melambung tinggi. 

Asumsi ini diperkuat oleh kebiasaan visa furoda yang biasanya baru terbit menjelang hari Wukuf di Arafah.

“Ternyata sampai sekarang tidak ada yang terbit. Banyak travel yang sudah booking tiket dan hotel, bahkan ada yang dari bintang 3 di-upgrade ke bintang 5. Akhirnya rugi besar,” ujar Mufid.

Kerugian yang ditanggung untuk 50 orang jamaah mencapai Rp2 miliar. Bahkan, beberapa travel sudah membawa jamaahnya ke Jakarta, dengan harapan visa akan terbit di menit-menit terakhir sebelum keberangkatan.

“Saya masih Belum bisa menghitung, yang jelas di atas Rp 100 (juta)an. Kalau jumlah Jamaahnya misalnya sampai 50 ke atas ya sudah di atas Rp1-Rp2 miliar,” tutur Mufid.

Mufid pun mengapresiasi upaya Kementerian Agama yang masih berusaha melobi Arab Saudi. Namun jika visa hanya keluar sebagian, hal ini justru merepotkan para agen travel.

“Misalnya dari 10.000 jamaah, yang dapat visa cuma 1.000. Travel akan kebingungan mengatur jamaah yang dapat dan tidak. Belum lagi harus buru-buru beli tiket dan pastikan layanan di Arab Saudi benar-benar siap,” ujar dia.

(DESI ANGRIANI)

SHARE