Wapres: Jambi Punya Potensi Pengembangan Ekonomi Syariah
Wapres Ma’ruf Amin mengapresiasi terbentuknya Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di Provinsi Jambi.
IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengapresiasi terbentuknya Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di Provinsi Jambi. Menurutnya, Jambi memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi syariah.
"Saya mencatat banyak potensi yang di Jambi yang perlu digali dengan pengembangan ekonomi syariah nasional," ungkapnya usai menyaksikan pengukuhan KDEKS di Rumah Dinas Gubernur Jambi di kawasan Ancol, Pasar, Kota Jambi, Kamis (4/5/2023).
Menurutnya, di Jambi terdapat 99,76 persen beragama Islam serta lebih dari 4.200 masjid dan lebih dari 3000 pesantren tersebar di Jambi.
"Nah, ini merupakan modal dan potensi besar untuk dikembangkan. Demikian pula budaya Melayu Jambi yang sangat kental dan adat istiadatnya kehidupan sehari-hari yang islami. Sejatinya adalah potret gaya hidup hal-hal yang dapat dikembangkan nilai-nilai dan kearifan yang ada," ujar Wapres.
Dirinya berharap, setiap daerah bisa mengembangkan potensi daerah yang ada. "Bahwa ekonomi syariah ini dibangun dengan ekonomi berkeadilan, sehingga tidak ada, dalam istilah agamanya gharar (keraguan), penipuan, gempling dan bisa menghilangkan kesenjangan," tutur Ma'aruf Amin.
"Instrumennya berupa zakat, infak dan sedekah sehingga zakat itu terdistribusi ke masyarakat kecil dan tidak ada dikuasai oleh orang kaya saja," tandas Wapres.
Sedangkan Gubernur Jambi Al Haris berkeinginan potensi yang ada di Jambi mendapatkan dukungan dari semua elemen, tinggal lagi lembaganya bekerja.
"Dengan demikian hasilnya bisa dinikmati warga Jambi sehingga bisa untuk mengentaskan kemiskinan dan lainnya," harapnya.
Gubernur juga menambahkan, bahwa kondisi saat ini sudah tidak Covid-19 lagi sehingga ekonomi Indonesia diharapkan mulai pulih.
"Melihat keuangan syariah di Provinsi Jambi dapat semakin mendukung pemulihan dan pendekatan ekonomi masyarakat menuju pemerataan dan kesejahteraan bagi perekonomian umat," tutup Haris. (RRD)