SYARIAH

Wapres Tegaskan Ekonomi Syariah Bersifat Inklusif, Tak Hanya untuk Umat Islam

Binti Mufarida 10/05/2023 17:26 WIB

Wapres Ma'ruf Amin menegaskan ekonomi syariah bersifat inklusif. Itu berarti ekonomi syariah tidak terbatas hanya untuk umat Islam saja, namun semua pihak.

Wapres Tegaskan Ekonomi Syariah Bersifat Inklusif, Tak Hanya untuk Umat Islam. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan ekonomi syariah bersifat inklusif. Itu berarti ekonomi syariah tidak terbatas hanya untuk umat Islam saja, namun semua pihak.

 Bahkan, banyak umat non Islam yang telah berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi syariah. “Saya katakan bahwa ekonomi dan keuangan syariah adalah bersifat inklusif artinya tidak hanya untuk orang Islam tapi semua pihak sebagai sistem ekonomi dan keuangan yang rahmatan lil alamin,” kata Wapres dalam sambutannya saat menghadiri pengukuhan KDEKS, di Hotel Sahid Bela, Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu (10/5/2023).

Pada kesempatan itu, Wapres pun menceritakan seperti di Kawasan Industri Halal di Jawa Timur yang justru dikelola oleh bukan orang Islam. “Bahkan di beberapa daerah seperti di Jawa Timur, KIH yaitu Kawasan Industri Halal itu penyelenggaranya juga bukan orang Islam tapi mereka ikut berpartisipasi.”

“Juga beberapa waktu lalu, ada fashion muslim banyak para desainer yang ikut berkiprah dalam desainer muslim syariah itu juga beragama non Islam, itu karena itu ekonomi dan keuangan syariah bersifat inklusif sifatnya,” ungkap Wapres.  

Tetapi, kata Wapres, bagi umat Islam sistem syariah merupakan suatu kewajiban. “Karena umat Islam itu memang sebagai khalifatullah fil ardhi, menurut konsep Islam pertama oleh Allah kita diberikan sumber daya alam yang banyak, untuk dikelola, Allah yang menjadikan berbagai apa yang di bumi untuk kalian semua untuk dikelola.”

“Dan dialah yang menjadikan kamu dari tanah dan meminta kamu untuk memakmurkan bumi, memberi tanggung jawab untuk memakmurkan bumi untuk memakmurkan bumi itu ada yang disebut asbabun imara, sebab-sebab pemakmuran yaitu kegiatan ekonomi pertanian, perkebunan, pertambangan, industri dan kelautan itu adalah asbanulimmara. Dan kuncinya adalah ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.

Lebih lanjut, Wapres mengatakan bahwa Allah SWT telah menyiapkan yang harus dipatuhi. “Dan untuk hukum alam kita tidak bisa mengikuti, kita harus (mematuhi) kalau tidak mengikuti maka akan terjadi bahaya.”

Meski begitu, kata Wapres, orang boleh memilih untuk mengikuti atau tidak mengikuti tata aturan syariah. “Orang yang cerdas adalah akan memilih untuk mengikuti tata aturan yang diberikan oleh Allah di bidang ekonomi, maka di bidang ekonomi inilah adalah pentingnya diibangun dikembangkan tata ekonomi dan keuangan syariah.”

“Mudah-mudahan kita semua bisa menjalankan ini sesuai dengan tuntutan, tuntunan yang ada,” pungkasnya.

(FRI) 

SHARE