4 Ciri-Ciri Penipuan di Google Maps yang Harus Diwaspadai dan Tips Menghindarinya
Keterbukaan dan kemudahan akses untuk menambahkan informasi di halaman bisnis Google Maps menjadi celah bagi para pelaku penipuan untuk dijadikan modus operandi
IDXChannel—Waspadai ciri-ciri penipuan di Google Maps. Keterbukaan dan kemudahan akses untuk menambahkan informasi di halaman bisnis Google Maps menjadi celah bagi para pelaku penipuan untuk dijadikan modus operandi.
Sejak 2024 masyarakat diminta untuk mewaspadai modus penipuan di Google Maps, di mana para pelaku mengganti informasi penting terkait unit bisnis di Google Maps dengan informasi yang salah untuk mengelabui konsumen.
Sebagai contoh, ketika mencari informasi tentang suatu bisnis di Google Maps, konsumen akan mendapati alamat unit bisnis yang sudah diedit dengan nomor telepon si pelaku, atau nomor telepon asli milik toko diubah menjadi nomor telepon si pelaku.
Sehingga ketika konsumen tersebut menghubungi nomor telepon palsu tersebut, si pelaku memiliki kesempatan untuk melancarkan aksi penipuannya secara langsung ke konsumen. Bisa dengan mengiming-imingi hadiah atau dengan modus lainnya.
Melansir laman Support Google (25/3), modus penipuan di Google Maps tidak hanya dilakukan dengan mengubah informasi bisnis di halaman resminya, tetapi juga dengan modus lainnya.
Seperti mengiming-imingi korban jika korban bersedia memberikan ulasan atau rating positif pada bisnis atau toko yang belum pernah dikunjunginya, dan sebaliknya, pelaku memeras pemilik usaha untuk mengirimkan uang dengan ancaman rating bintang satu.
Modus lainnya adalah dengan membuat listing halaman bisnis (bisa berupa toko, indekos, dll) yang tampak meyakinkan, padahal bisnis tersebut tidak ada dan informasi di dalamnya adalah palsu.
Lalu saat korban menghubungi nomor kontak yang tercantum, pelaku akan mengiming-imingi korban dengan deal yang menggiurkan.
Untuk mewaspadainya, ada beberapa tips yang dapat dilakukan masyarakat. Berikut ini adalah ciri-ciri penipuan di Google Maps yang harus dikenali:
1. Nomor Telepon Tidak Sesuai
Salah satu yang paling dapat dikenali adalah nomor telepon yang tercantum di halaman bisnis tidak sesuai dengan nomor telepon asli unit usaha terkait. Lakukan pengecekan ulang antara informasi di Google Maps dengan nomor kontak yang tercantum di website perusahaan.
2. Tawaran Terlalu Menarik
Jika sudah terlanjur menghubungi nomor kontak palsu yang tercantum, langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari penipuan adalah dengan siaga memahami tawaran yang diberikan si pelaku.
Pelaku penipuan sering menggunakan penawaran yang terlalu menarik dengan harga kelewat murah, too good to be true, atau terasa tidak masuk akal saking murah dan mudahnya. Cara ini bertujuan untuk membuat korban lengah dan tergiur.
3. Testimoni Palsu
Untuk mewaspadai modus halaman bisnis palsu di Google Maps, periksalah testimoni yang diberikan pengunjung. Para pelaku penipuan bisa membuat testimoni palsu untuk membuat unit bisnis itu tampak legal dan meyakinkan.
Dalam hal ini, Anda harus mengamati tiap komentar yang tercantum di halaman review. Pengunjung organik atau manusia asli akan memberikan testimoni dengan bahasa yang spontan, jujur, dan tidak ada kesan dibuat-buat.
4. Meminta Sesuatu dari Konsumen
Jika sudah terlanjur menghubungi nomor kontak palsu di Google Maps dan jika si ‘pemilik bisnis’ meminta Anda untuk mengirimkan sejumlah dana, mengisi data di formulir, atau membuka link yang dikirimkan kepada Anda.
Dapat dicurigai bahwa nomor tersebut adalah nomor palsu yang dipasang oleh si penipu. Unit usaha umumnya tidak melakukan transaksi melalui panggilan telepon, sehingga permintaan transfer ataupun pengisian data yang diminta melalui telepon atau WhatsApp patut dicurigai sebagai penipuan.
Itulah penjelasan singkat tentang ciri-ciri penipuan di Google Maps dan cara menghindarinya.
(Nadya Kurnia)