4 Pekerjaan yang Kelak Bisa Digantikan Chat GPT: Apakah Profesi Anda Termasuk?
Chat GPT adalah chatbot yang dibekali kecerdasan artifisial canggih, diperkirakan bisa gantikan beberapa profesi di masa depan.
IDXChannel—Belum lama ini Chat GPT membuat netizen heboh. Kehadiran platform artificial intelligence itu membuka banyak diskusi. Selain tentang kecanggihan dan kegunaan yang beragam, muncul pertanyaan tentang jenis profesi yang kelak bisa digantikan AI seperti Chat GPT.
Chat GPT merupakan platform artificial intelligence yang dibangun oleh OpenAI Inc., sebuah perusahaan teknologi berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat. Perusahaan ini adalah perusahaan yang juga membangun platform AI visual imaging yang kerap menerima komplain dari pegiat seni digital.
GPT dalam nama produk AI ini adalah singkatan dari Generative Pre-Trained Transformer, yang tak lain adalah chatbot yang bisa menjawan pertanyaan seperti halnya orang menjawab pertanyaan dari orang lain.
Namun Chat GPT dibekali dengan sistem machine learning yang canggih sehingga fungsi platform ini tak sebatas menjawab pertanyaan seperti Siri atau Alexa. Chat GPT versi terbaru kabarnya bisa digunakan untuk membantu membuat website, musik, koding, dan lain-lain.
Dengan keunggulan-keunggulan seperti ini, apa saja jenis pekerjaan yang kelak bisa digantikan dengan Chat GPT seiring berkembang platformnya? Dilansir dari CBSNews.com (13/2), simak ulasannya berikut ini.
Jenis Pekerjaan yang Bisa Diganti Chat GPT
Computer Progamming
Chat GPT bisa menyusun kode komputer untuk membuat program aplikasi dan software. Kecerdasan Chat GPT juga memungkinkan pengguna untuk mengecek human error dalam pengkodean, juga mengonversi ide dari bahasa Inggris biasa menjadi bahasa program.
“Menurut sata, alih-alih menggantikan profesi secara penuh, AI akan mempertajam buatan manusia. Coding dan programming itu contohnya, Chat GPT bisa menulis kode cukup baik,” tutur Professor Columbia Business School Oded Netzer.
Netzer mengatakan, jika programmer menulis kode yang tak lain adalah pengkonversian ide menjadi kode, mesin dapat melakukannya. Hal-hal seperti ini memang tak dapat dielakkan, kata Netzer, namun AI bisa membantu programmer menemukan kesalahan dalam susunan kode dan menuliskannya lebih efisien.
Administrasi
Pekerjaan administrasi sederhana jelas dapat digantikan oleh Chat GPT. Tugas-tugas ringan seperti mengetik draft press release, surat-surat HRD, mengatur mailing, hingga menulis copy adveritising, dan sebagainya, bisa diselesaikan lebih cepat dengan Chat GPT.
Administasi Legal
Chat GPT bisa merespon naskah-naskah yang berkaitan hukum. Malah, belum lama ini Chat GPT bot bisa lolos ujian sekolah hukum dan mendapatkan nilai kelulusan setelah menulis esay tentang hukum konstitusi dan perpajakan.
Menurut CEO Ironclad Jason Boehmig, para pengacara dan firma hukum memiliki beban pekerjaan yang bersifat administratif yang sangat banyak dan nyaris mustahil diselesaikan dalam waktu cepat.
Menurut Boehmig juga, Chat GPT bisa diberi tugas untuk menulis dokumen-dokumen legal sederhana seperti perjanjian sewa, warisan, atau perjanjian kerahasiaan. Netzer menyambung, bahwa naskah-naskah hukum pada umumnya adalah kalimat-kalimat yang berpola dan berulang.
“Ada bagian dari dokumen legal yang harus diketik lagi untuk penyesuaian. Tapi 90% itu isinya ya copy paste. Jadi tidak ada alasan tidak menggunakan AI untuk pekerjaan semacam ini,” lanjutnya.
Penulis
Profesi penulis secara general, juga pernah masuk dalam perbincangan ini. Apakah Chat GPT bisa menggantikan peran dan kreativitas penulis? Ada yang mengatakan tidak, sebab kreativitas manusia untuk merangkai kata tak akan bisa ditiru sepenuhnya oleh mesin.
Namun bukan tak mungkin jika ada pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan penulisan panjang, kelak akan digantikan dengan Chat GPT. Sebab salah satu keunggulan Chat GPT adalah penyuntingan otomatis dan pembuatan konten.
Kecerdasan yang tertanam di Chat GPT memungkinkan platform untuk mempelajari teks yang sudah tersedia dan menggunakannya untuk memproduksi teks baru sesuai dengan topik dan gaya narasi yang dikehendaki pengguna.
Demikianlah sederet jenis pekerjaan yang mungkin kelak digantikan oleh mesin-mesin pintar seperti Chat GPT. Semakin tidak membutuhkan kreativitas, maka pekerjaan tersebut bakal berpotensi untuk tergantikan. (NKK)