Ada IMOS 2025, Penjualan Motor Diharapkan Capai Target 6,7 Juta Unit di Akhir Tahun
IMOS 2025 diharapkan dapat mendongkrak penjualan sepeda motor. Sebab, angka penjualan kendaraan roda dua itu tengah turun.
IDXChannel - Pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025, di ICE BSD City, Tangerang, pada 24-28 September, diharapkan dapat mendongkrak penjualan sepeda motor. Sebab, angkanya penjualan kendaraan roda dua itu tengah turun.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Johannes Loman mengatakan pihaknya berharap pameran IMOS 2025 menjadi momentum untuk mendorong penjualan sepeda motor nasional.
"Sampai Agustus, penjualan sepeda motor mencapai 4,2 juta, turun tipis 1,7 persen. Kendati begitu, AISI masih menetapkan target seperti yang ditetapkan akhir tahun lalu, yaitu 6,4 juta sampai 6,7 juta unit pada 2025," kata Loman di arena IMOS 2025, Rabu (24/9/2025).
Loman mengungkapkan masyarakat Indonesia masih menjadikan sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Untuk itu, AISI optimistis target yang mereka tetapkan bakal tercapai tahun ini, terlebih adanya pameran IMOS 2025.
"Masyarakat Indonesia saat ini masih menjadikan sepeda motor sebagai moda transportasi utama dalam keseharian. Meski saat ini kondisi pasar masih turun tipis, tapi Kami di AISI tetap optimis," tuturnya.
Untuk mendongkrak penjualan sepeda motor secara nasional, Loman mengatakan kebijakan yang diterapkan pemerintah akan sangat membantu. Hal itu akan membuat masyarakat tidak segan dalam melakukan pembelian sepeda motor baru.
"Terima kasih kepada Kementerian Perindustrian atas dukungan penuhnya untuk industri sepeda motor di Indonesia. Apalagi peran sepeda motor di Indonesia masih tetap besar. Dukungan serta ragam kebijakan yang diberikan tentu menjadi hal-hal yang dibutuhkan oleh industri saat ini," ujarnya.
IMOS 2025 menampilkan beragam teknologi dan inovasi terbaru dari industri sepeda motor. Tiket masuknya dibanderol Rp25 ribu untuk weekday, dan Rp40 ribu untuk weekend untuk pembelian di aplikasi Auto360. Tersedia tiket di area pameran dengan harga Rp10 ribu lebih mahal.
(Febrina Ratna Iskana)
