AHM Beberkan Alasan New Honda Scoopy Masih Gendong Mesin 110 cc
Skuter matik bergaya retro itu masih menggendong mesin berkapasitas 110cc. Lantas, apa alasan Honda tak membenamkan kapasitas mesin lebih besar?
IDXChannel - PT Astra Honda Motor (AHM) resmi meluncurkan New Honda Scoopy dengan sejumlah perubahan.
Namun, skuter matik bergaya retro itu masih menggendong mesin berkapasitas 110cc. Lantas, apa alasan Honda tak membenamkan kapasitas mesin lebih besar?
Vice President PT AHM Thomas Wijay mengatakan, Scoopy dengan kapasitas mesin 110cc masih sangat diminati konsumen Indonesia. Oleh sebab itu, pihaknya masih mempertahankan mesin tersebut pada model baru Scoopy.
"Saat ini Scoopy dengan mesin 110-nya sudah cukup diminati konsumen, karena sesuai kebutuhan mereka, kebutuhan gaya mereka. Tapi kita terbuka kalau ada masukan-masukan ke depannya bagaimana," kata Thomas dikutip, Kamis (7/11/2024).
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Honda, Thomas mengungkapkan mesin 110cc sangat cocok untuk mobilitas perkotaan. Selain itu, mesin ini memiliki keunggulan hemat bahan bakar yang menjadikannya pilihan utama konsumen.
"Masih signifikan, karena 110 cc itu kan satu, mereka kan motor itu buat mobilitas, produktivitas, sehingga mau tidak mau cari yang ekonomis, yang irit, yang awet, perawatannya juga mudah, penggunanya juga nyaman," katanya.
Selain itu, Thomas menyampaikan pasar skutik dengan mesin 110 cc yang ditawarkan Honda cukup besar. Bahkan, angkanya bisa mencapai lebih dari 50 persen dibandingkan produk dengan mesin 125 cc ke atas.
"Memang 110 cc dinilai sudah cukup untuk memenuhi produktivitas, mobilitas para konsumen kita. Jadi masih cukup besar buat kita ya, jadi mungkin di atas atau hampir 50 persen lah (market-nya). Lebih kurangnya 50-60 persen (penjualan) kita di 110 cc, kan ada Beat, ada Scoopy, ada Genio," kata Thomas.
Honda Scoopy baru mengadopsi mesin eSP 110cc SOHC dengan teknologi PGM-FI. Pembekalan tersebut membuat motor mampu menghasilkan tenaga maksimum 6,6 kW dan torsi puncak 9,2 Nm. Pembekalan itu diklaim membuat bahan bakar lebih irit, dengan konsumsi BBM mencapai 59 km/liter.
(Nur Ichsan Yuniarto)