Ahok Sebut Mobil Hybrid Selamatkan Nasib Pekerja Indonesia
Ahok mengatakan kehadiran mobil hybrid memungkinkan produsen tetap mempertahankan tenaga kerja Indonesia.
IDXChannel – Kehadiran mobil hybrid di Indonesia sangatlah positif. Sebab, membuat produsen tetap mempertahankan para pekerja Indonesia.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah mendorong produsen untuk membuat kendaraan listrik. Teknologi baru ini membutuhkan tenaga ahli, sehingga mempekerjakan orang asing dan robot ketika merakit kendaraan listrik tersebut.
Dalam acara Gaikindo International Automotive Conference (GIAC) di ICE BSD City, Tangerang, pada Selasa (15/8/2023), Komisars Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnma alias Ahok mengatakan kehadiran mobil hybrid memungkinkan produsen tetap mempertahankan tenaga kerja Indonesia.
“Saya lihat beberapa (produsen) otomotif sudah ambil jalan tengah, ada hybrid dulu (sebelum ke BEV). Karena apa? Kita tidak mau kehilangan tenaga kerja. Bayangkan saja dari satu kendaraan saja, ada berapa komponen,” kata Ahok di GIAC 2023.
“Bangsa kita ini belum siap jadi pengusaha semua, masih banyak yang jadi pegawai,” tambah dia.
Ahok menyebut bahwa kendaraan bermotor yang bisa mengurangi emisi bukan hanya dilihat pada teknologi elektrik berbasis baterai. Tapi, ada teknologi-teknologi lain yang memiliki tujuan serupa, seperti hybrid hingga hidrogen.
“Saya suka kutipan dari OICA, yang menyebut jangan biarkan politik yang menentukan masa depan mobil (industri). Ini yang bicara mesti pasar, tren dunia mau ke mana dan kita dari Pertamina harus mendukung infrastruktur,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ahok menegaskan seharusnya pemerintah memberikan banyak pilihan bagi masyarakat, bukan hanya kendaraan listrik. Terlebih, ada banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan di Indonesia sebagai energi terbarukan.
“Sekali lagi, ini tergantung pasar. Ini bukan barang uncertainty. Yang terpenting adalah New Energy Vehicle, bukan terbatas electric vehicle. Anda pakai angin, uap, juga boleh yang penting pasarnya mau beli tidak,” ucapnya.
Seperti diketahui, mobil listrik menghilangkan hampir 50 persen komponen pada mobil konvensional. Ini dikhawatirkan bakal mematikan industri pendukung lainnya, bukan hanya menggerus tenaga kerja Indonesia.
Saat ini, terdapat 21 perusahaan di industri otomotif yang memiliki kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun. Untuk itu, Ahok meminta sektor ini jangan sampai terpengaruh oleh arus politik.
(SAN)