Technology

AI Makin Canggih, Bisa Deteksi Dini Kanker Ovarium dengan Akurat

Devi Ari Rahmadhani 31/01/2024 05:00 WIB

Perkembangan artificial intelligence (AI) semakin canggih. Bahkan, saat ini bisa digunakan untuk tes skrining dini kanker ovarium dengan akurat.

AI Makin Canggih, Bisa Deteksi Dini Kanker Ovarium dengan Akurat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Perkembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin canggih. Bahkan, saat ini bisa digunakan untuk tes skrining dini kanker ovarium dengan sangat akurat.

Seorang profesor emeritus Georgia Tech, John McDonald, mengatakan AI memiliki tingkat akurasi hingga 93% untuk mendeteksi kanker ovarium. 

“Mewakili arah baru yang menjanjikan dalam deteksi dini kanker ovarium, dan mungkin juga kanker lainnya,” kata John McDonald dikutip dari New York Post, Selasa (30/1/2024). 

Hal tersebut tentu menjadi kabar bahagia. Sebab, deteksi dini merupakan suatu hal yang sangat penting terutama pada kanker ovarium.

Itu lantaran kanker ovarium merupakan “pembunuh diam-diam” yang biasanya tidak menunjukkan gejala apapun. Jarang sekali gejala yang ditemukan walaupun melakukan pemeriksaan panggul secara rutin. 

Untuk melakukan tes kanker ovarium menggunakan AI, ilmuwan Georgia Tech mengatakan, profil metabolik seorang wanita dapat digunakan untuk menentukan secara akurat apakah terkena terkena kanker ovarium atau tidak. 

“Pendekatan yang dipersonalisasikan terhadap diagnosis kanker ini lebih informatif dan akurat secara klinis dibandingkan tes biner tradisional (ya/tidak),” kata McDonald.

Mengutip jurnal  Gynecologic Oncology edisi online Maret. Para peneliti memfokuskan upaya mereka pada metabolit  molekul yang dihasilkan dari proses kimia, dalam darah.

Biasanya, metabolit yang berpotensi mengubah keadaan telah diidentifikasi dalam kelompok yang luas dan bukan sebagai entitas individu, jelas rekan penulis Jeffrey Skolnick.

Kurang dari 7% dari sel-sel tersebut dalam darah telah dikarakterisasi secara kimia, namun pembelajaran mesin yang dipadukan dengan teknik analisis spektrometri massa telah memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi karakteristik unik yang dapat membuka jalan bagi diagnosis kanker ovarium, tambah rekan penulis Dongjo Ban .

Ia mengatakan dengan pendekatan baru ini, ribuan metabolit dapat dideteksi dengan mudah dan akurat sehingga dapat dilakukan diagnostik kanker ovarium yang akurat.

“Jelas, ada kebutuhan yang sangat besar akan tes diagnostik dini yang akurat untuk penyakit berbahaya ini,” tambah McDonald.

Tim peneliti optimis bahwa metodologi baru ini, yang diuji pada 564 wanita, juga dapat mengarah pada skrining dini untuk jenis kanker lainnya.

Pentingnya deteksi dini penyakit kanker 

Kanker ovarium merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita. American Cancer Society melaporkan bahwa sekitar 1 dari 87 wanita akan terserang kanker ovarium, dan 1 dari 130 kemungkinan besar akan meninggal karenanya.

Tanda peringatannya antara lain kembung, sakit perut, kesulitan makan, dan sering buang air kecil.

Pemeriksaan panggul rektovaginal untuk mengidentifikasi kelainan, USG transvaginal untuk gambaran panggul, dan/atau tes darah CA-125 untuk mengukur keberadaan protein tertentu mungkin diperlukan untuk menentukan apakah seorang wanita menderita kanker ovarium.

“Jika diobati sejak dini, tingkat kelangsungan hidup selama lima tahun adalah lebih dari 90%,” kata Georgia Tech.

(FRI)

SHARE